Putin mengatakan bahwa "hubungan AS-Rusia tidak boleh dikorbankan karena beda pendapat individu meski itu adalah masalah internasional yang signifikan". Demikian kata Kremlin.
Ini adalah kedua kalinya mereka membicarakan Ukraina melalui telepon dalam waktu kurang dari sepekan.
Uni Eropa dan AS bersama-sama mengecam langkah Crimea untuk melaksanakan referendum dan bergabung dengan Rusia adalah "ilegal".
Uni Eropa, ketika bertemu di Brussels, mengancam "konsekuensi serius" jika Rusia tidak bertindak untuk menghentikan krisis tersebut.
Parlemen Crimea menetapkan tanggal 16 Maret sebagai jadwal pelaksanaan referendum.
Pasukan Rusia secara de facto mengambil alih kendali atas Crimea, wilayah yang populasinya mayoritas etnis Rusia, setelah tumbangnya kekuasaan Presiden Yanukovich yang pro-Moskwa.
Parlemen Crimea pada hari Kamis mengatakan telah memutuskan "untuk bergabung ke Federasi Rusia dengan hak-hak sebagai rakyat Federasi Rusia". Mereka juga meminta Putin untuk "memulai prosedur".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.