Perahu jenis ini biasanya bisa berlayar dengan dua cara. Yang pertama, mesin berbahan bakar minyak. Yang kedua, kain layar yang bergantung pada tiupan angin laut.
Alhasil, dia mengemudikan perahu yang juga dimiliki warga Rusia, Olec Ocorodov, yang biasa menyewakan perahu jenis itu kepada pelancong di Pantai Sattahip, Thailand, 12 mil laut dari pantai. Namun, Aetpaxahueb ternyata tak tahu cara berlayar. Di tengah laut, kapal itu kehabisan bahan bakar. Tak tahu cara berlayar, Aetpaxahueb akhirnya terkatung-katung di laut bersama kapal curiannya.
Indonesia
Menurut warta Bangkok Post pada Jumat (6/9/2013), sebuah kapal nelayan berpapasan dengan perahu katamaran itu. Menyaksikan sesuatu yang janggal dan mencurigakan, awak kapal nelayan melaporkan keadaan kapal katamaran itu ke petugas setempat.
Kemudian, berbekal laporan itu, polisi laut Sattahip bertolak menuju kapal curian itu. Butuh waktu cukup lama untuk mencokok Aetpaxahueb. Soalnya, dia bertahan di bawah dek.
Singkat kata, dalam pemeriksaan ketahuan kalau Aetpaxahueb tak bisa berlayar. "Tadinya, saya mau kabur ke Indonesia atau Filipina," aku pemuda berusia 20 tahun tersebut.
Hingga berita ini diunggah, polisi masih memeriksa Aetpaxahueb. Sementara itu, polisi juga masih meminta keterangan pemilik perahu, Olec Ocorodov.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.