Menurut warta Xinhua pada Rabu (31/7/2013), korban tewas itu masing-masing berusia 45 tahun, 13 tahun, dan 12 tahun. Korban tewas termuda adalah perempuan.
Menurut Ketua Aksi Antiranjau Kamboja Heng Ratana, kawasan di provinsi itu terbilang menjadi ladang ranjau peninggalan perang. "Sampai sekarang, pembersihan ranjau memang belum tuntas," tuturnya.
Kamboja adalah satu dari antara negara-negara dunia yang dijadikan ladang ranjau. Setidaknya, ada hingga 6 juta ranjau darat yang masih aktif sejak konflik berdarah usai pada 1998.
Heng Ratana mengatakan, sejak 1979 sampai dengan Juni 2013, ada 19.670 korban tewas
gara-gara ranjau itu. Sementara 44.598 lainnya terluka. "Sampai dengan Juni tahun ini, Kamboja sudah membersihkan dan memusnahkan 3,1 juta ranjau darat," imbuhnya.
Kamboja, lanjut Heng Ratana, memerlukan duit hingga 50 juta dollar AS hingga 2020. Duit sebanyak itu untuk memusnahkan seluruh ranjau darat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.