Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Akan Mengendalikan Jalur Gaza Seusai Perang?

Kompas.com - 03/07/2024, 14:14 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber Reuters

 

Sepanjang perang, Washington telah menganjurkan reformasi untuk memperkuat Otoritas Palestina (Palestinian Authority/PA) dan mempersiapkannya untuk memerintah Gaza, yang dulu mereka kelola.

Netanyahu mengatakan, dia tidak memercayai PA. Dia justru berusaha untuk memisahkan Gaza dan Tepi Barat. Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina (PCPSR) pada 12 Juni lalu, dukungan terhadap Otoritas Palestina terbilang lemah di kalangan warga Gaza.

Namun, dua pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa Netanyahu mungkin tidak punya pilihan selain menyerahkan keamanan wilayah itu kepada Otoritas Palestina.

"Ini akan menjadi pertarungan. Namun tidak ada pilihan lain dalam jangka pendek hingga menengah," kata salah satu pejabat itu.

Masih menurut pejabat AS itu, Israel belum mengembangkan rencana konkret pasca-perang mengenai pemerintahan dan keamanan di daerah kantong itu.

Keduanya mengatakan, para pejabat Israel sedang mempertimbangkan sejumlah gagasan tetapi tidak memberikan rinciannya.

Hamas Bertahan

Sebagian warga Gaza menyalahkan Hamas karena memicu perang, sementara sebagian lainnya, yang marah dan teradikalisasi oleh serangan Israel, semakin dekat dengan kelompok itu. Mereka berkomitmen untuk menghancurkan Israel. Demikian menurut jajak pendapat PCPSR.

Hamas mengakui, kecil kemungkinannya mereka akan memerintah lagi di wilayah itu setelah perang, namun mereka memperkirakan akan tetap mempertahankan pengaruhnya.

Seorang warga Gaza mengatakan, dia melihat anggota kepolisian Hamas berkeliling di jalan-jalan Kota Gaza pada Juni lalu. Mereka memperingatkan para pedagang agar tidak menaikkan harga. Polisi-polisi mengenakan pakaian biasa, bukan seragam yang biasanya mereka kenakan. Para polisi Hamas itu menggunakan sepeda.

Para pejuang Hamas telah melakukan intervensi untuk mengendalikan distribusi bantuan kemanusian, termasuk membunuh sejumlah tokoh klan pada awal tahun ini yang mencoba mengambil alih pengiriman di Kota Gaza. Empat warga kota Gaza mengemukakan hal itu kepada Reuters. Hamas menolak berkomentar mengenai pembunuhan tersebut.

Bulan April lalu, Hamas mengatakan bahwa dinas keamanannya menangkap beberapa anggota aparat keamanan yang setia kepada Otoritas Palestina. Tiga orang yang dekat dengan Otoritas Palestina mengatakan, orang-orang yang ditangkap itu sedang mengawal pengiriman bantuan ke Jalur Gaza utara.

“Tidak ada kekosongan kekuasaan di Gaza, Hamas masih menjadi kekuatan yang menonjol,” kata Michael Milshtein, mantan kolonel intelijen militer Israel yang kini mengepalai Forum Studi Palestina di Moshe Dayan Center, sebuah pusat penelitian di Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com