Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Akan Mengendalikan Jalur Gaza Seusai Perang?

Kompas.com - 03/07/2024, 14:14 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber Reuters

 

Netanyahu mengatakan, kementerian pertahanan mempunyai rencana baru, namun dia tidak akan memberikan rincian selain menyatakan bahwa dirinya tidak bersedia memasukkan Otoritas Palestina, yang saat ini memerintah Tepi Barat yang diduduki.

Reuters tidak bisa memastikan apakah upaya Israel untuk bekerja sama dengan keluarga-keluarga tersebut sedang berlangsung.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, membahas rencana pasca-perang pada pertemuan di Washington pekan lalu dengan sejumlah pejabat AS.

Saat memberikan penjelasan kepada wartawan dalam kunjungan itu, Gallant mengatakan, “Satu-satunya solusi untuk masa depan Gaza adalah pemerintahan oleh warga Palestina setempat. Bukan Israel dan bukan Hamas yang melakukannya.” Dia tidak menyebut klan-klan lokal secara spesifik.

Israel melancarkan serangannya di Gaza sebagai respons terhadap serangan lintas batas yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober tahun lalu yang menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan sekitar 250 orang disandera. Angka-angka itu menurut penghitungan Israel.

Baca juga: Tank Maju ke Gaza, Jihad Islam Palestina Luncurkan 20 Roket ke Israel

Otoritas kesehatan Palestina mengatakan, serangan darat dan udara Israel di Gaza telah menewaskan hampir 38.000 orang, sebagian besar warga sipil. Israel mengatakan banyak dari mereka yang tewas adalah pejuang Palestina.

Klan Berpengaruh

Gaza memiliki puluhan keluarga berpengaruh yang berfungsi sebagai klan yang terorganisir dengan baik. Banyak di antara keluarga-keluarga itu tidak memiliki hubungan formal dengan Hamas. Mereka memperoleh kekuasaannya dari mengendalikan bisnis dan mendapatkan loyalitas dari ratusan atau ribuan kerabat. Setiap keluarga mempunyai pemimpin yang disebut mukhtar.

Penguasa kolonial Inggris di Palestina sebelum negara Israel dibentuk tahun 1948 sangat bergantung pada mukhtar untuk memerintah. Setelah Hamas mengambil alih Gaza tahun 2007, kelompok itu membatasi kekuasaan keluarga-keluarga tersebut. Namun mereka tetap mempertahankan otonomi pada tingkat tertentu.

Israel telah berbicara dengan beberapa pedagang Gaza, untuk mengoordinasikan pengiriman barang-barang komersial melalui sebuah pos pemeriksaan di Gaza selatan. Namun warga enggan mengungkapkan interaksi apapun dengan Israel.

Pendekatan yang diambil Israel, sebagaimana dijelaskan oleh anggota-anggota klan di Gaza, memiliki cakupan yang sederhana: mereka berfokus pada isu-isu praktis di dalam Gaza dan terpusat pada bagian utara wilayah itu, di mana Israel mengklaim akan memusatkan upaya pemerintahan sipilnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com