Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud Taktik "Serangan Daging" Rusia di Ukraina?

Kompas.com - 04/07/2024, 17:08 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber BBC,Newsweek

DI garis depan, tentara Ukraina menggunakan istilah yang mengerikan untuk menggambarkan taktik perang Rusia yang mereka hadapi sehari-hari. Mereka menyebutnya sebagai taktik "serangan daging" (meat assaults), yaitu gelombang tentara Rusia menyerang posisi pertahanan mereka, bisa sampai belasan kali sehari.

Istilah "serangan daging", juga dikenal sebagai "gelombang daging" (meat waves) merupakan jargon untuk serangan frontal yang dipimpin infanteri, yang berupaya untuk mengalahkan pihak lawan dengan mengirimkan sejumlah besar prajurit yang pada dasarnya hanya dijadikan semacam umpan peluru ke garis depan tanpa mempedulikan jumlah korban tewas. Para tentara secara bergelombang dikirim dalam serangan frontal tanpa banyak pertimbangan terhadap keselamatan mereka, seolah-olah mereka hanyalah 'daging' yang dikorbankan.

Letkol Anton Bayev dari Brigade Khartia Garda Nasional Ukraina mengatakan, gelombang demi gelombang tentara Rusia itu bisa tiba hanya dalam beberapa jam di posisi garis depan di Kharkiv utara.

Baca juga: PM Hongaria Kunjungi Ukraina, Kali Pertama sejak Invasi Rusia

“Rusia menggunakan unit-unit itu dalam banyak kasus semata-mata untuk melihat di mana peralatan tembak kami berada, dan untuk terus-menerus menguras tenaga unit kami,” katanya.

“Orang-orang kami berdiri di posisi dan bertarung, dan ketika empat atau lima gelombang musuh menyerang Anda dalam sehari, yang harus Anda hancurkan tanpa henti, itu sangat sulit – tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara psikologis,” tambah dia.

Timbulkan Banyak Korban

Taktik itu telah menimbulkan banyak korban di pihak Rusia sejak Moskwa melancarkan serangan terbarunya dua bulan lalu. Sekitar 1.200 tentara Rusia terbunuh atau terluka setiap hari pada Mei dan Juni. Menurut sejumlah pejabat Barat, jumlah itu merupakan angka tertinggi sejak awal perang. 

Menurut Letkol Bayev, para penyerang biasanya cepat terpantu drone di udara dan Rusia meninggalkan mereka yang tewas dan terluka di medan perang. 

“Tugas utama mereka hanyalah serangan daging dan membuat kami benar-benar kelelahan.”

Taktik itu merupakan tanda bahwa Rusia berupaya memanfaatkan keunggulan utamanya, yaitu jumlah tentara yang banyak.

Di Pokrovsk di wilayah Donetsk, Kapten Ivan Sekach dari Brigade ke-110 Ukraina membandingkan apa yang dilihatnya dengan ban berjalan yang membawa orang-orang Rusia untuk dibunuh, meski tetap membiarkan mereka bergerak maju secara perlahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com