Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Akan Mengendalikan Jalur Gaza Seusai Perang?

Kompas.com - 03/07/2024, 14:14 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber Reuters

 

Salah satu pemimpin klan Gaza, yang meminta tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters bahwa para pejabat Israel telah menghubungi mukhtar lain – bukan dirinya – dalam beberapa minggu terakhir. Dia mengatakan, dia mengetahuinya karena penerima telepon memberitahunya tentang panggilan telepon tersebut.

Dia mengatakan, para pejabat Israel menginginkan “beberapa orang yang dihormati dan berpengaruh” untuk membantu pengiriman bantuan di Gaza utara. “Saya memperkirakan para mukhtar tidak akan bekerja sama dalam permainan ini,” katanya. Pasalnya, warga Gaza marah terhadap Israel atas serangannya yang telah menewaskan anggota klan dan menghancurkan properti.

Orang itu, yang klannya merupakan pemain utama di bidang pertanian dan bisnis impor Gaza, tidak memiliki hubungan formal dengan Hamas.

Dalam sebuah kontak lain antara Israel dan warga Gaza yang berpengaruh, para pejabat dari kementerian pertahanan Israel dalam dua minggu terakhir telah menghubungi dua pemilik bisnis besar di sektor makanan di Gaza. Hal itu diungkapkan seorang warga Palestina yang mengetahui kontak tersebut.

Masih menurut orang itu, tidak jelas apa yang ingin dibicarakan oleh pihak Israel, dan para pemilik bisnis, yang berasal dari Gaza utara, menolak untuk terlibat dengan Israel.

Seorang anggota senior dari klan yang berbeda mengatakan, para pejabat Israel belum menghubungi klannya, namun mereka akan ditolak jika menghubunginya.

“Kami bukan kolaborator. Israel harus menghentikan permainan ini,” kata anggota klan itu, yang juga mengaku tidak memiliki hubungan resmi dengan Hamas.

Opsi Alternatif

Penasihat Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengatakan pada pekan lalu bahwa pemerintah telah memberi wewenang kepada angkatan bersenjata Israel untuk menemukan "pemimpin lokal, yang bersedia hidup berdampingan dengan Israel dan tidak mengabdikan hidupnya untuk membunuh warga Israel".

Dia mengatakan, prosesnya dimulai di bagian utara Gaza dan hasil praktisnya akan segera terlihat.

Selain administrasi sipil, pilar lain dari rencana Israel untuk Gaza pasca-perang adalah memasukkan pasukan keamanan dari luar untuk menjaga ketertiban, mencari bantuan internasional dalam proses rekonstruksi, dan mencari penyelesaian damai jangka panjang.

Negara-negara Arab yang dukungannya dibutuhkan Israel menyatakan, mereka tidak akan terlibat kecuali Israel menyetujui jadwal pasti pembentukan negara Palestina. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com