Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal Korupsi Dua Menteri Pertahanan dan Agenda Modernisasi Militer China

Kompas.com - 02/07/2024, 12:50 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber CNN

 

Dalam beberapa tahun pertama masa jabatan, Xi menyingkirkan dua tokoh senior dalam militer, yaitu Xu Caihou dan Guo Boxiong, dua-duanya mantan wakil ketua CMC. Xu kemudian meninggal dunia karena kanker dan Guo dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena korupsi.

Dalam beberapa hal, kata Wuthnow, skandal korupsi terbaru yang melibatkan dua mantan menteri pertahanan itu “bahkan lebih buruk bagi Xi” dibandingkan kasus Xu dan Guo satu dekade lalu.

“Saat itu dulu kita dapat mengatakan bahwa Xi sedang membersihkan rumah,” katanya, seraya menyebutkan bahwa Xu dan Guo ditunjuk menjadi anggota CMC oleh pemimpin sebelumnya, Jiang Zemin. Namun, Wei dan Li dipromosikan di bawah kepemimpinan Xi.

“Kasus Wei dan Li menunjukkan bahwa proses pemeriksaan yang dilakukan Xi dan kampanye anti-korupsi yang dibanggakan selama dekade terakhir belum berhasil mencegah korupsi di level atas sistem,” kata Wuthnow.

“Saya pikir ini menunjukkan sekali lagi bahwa Xi telah kehilangan kepercayaan terhadap orang-orang yang ditunjuknya sendiri.”

Wei dipromosikan menjadi jenderal hanya sekitar lebih dari seminggu setelah Xi mengambil alih kepemimpinan partai. Li dipromosikan menjadi letnan jenderal dan kemudian menjadi jenderal hanya dalam waktu tiga tahun.

Pengumuman Politbiro mengatakan, tindakan Li dan Guo “mengkhianati kepercayaan dan tanggung jawab” yang diberikan kepada mereka oleh pimpinan tertinggi partai dan militer. Menurut CCTV, Li “mengkhianati aspirasi pendiri partai dan prinsip-prinsip partai,” dan Wei dituduh terkait dengan “runtuhnya kepercayaan dan hilangnya loyalitas”.

“Xi secara pribadi pasti merasa dikhianati oleh tindakan korupsi di tingkat tinggi ini,” tulis Bill Bishop, pengamat China dan penulis buletin Sinocism.

Namun, Xi tetap bertekad untuk memberantas korupsi dan ketidaksetiaan terhadap partai. Bulan lalu, ia mengumpulkan para petinggi militer untuk menghadiri konferensi politik di Yan’an, situs suci revolusi Komunis China dalam sejarah partai itu. Pada kesempatan itu dia menyerukan pemurnian kehidupan politik di dalam PLA, terutama dari korupsi dan ketidaksetiaan terhadap partai komunis China.

“Laras senjata harus selalu berada di tangan orang-orang yang setia dan dapat diandalkan partai,” kata Xi kepada para elite PLA. “Ketegasan jelas diperlukan untuk... mencapai efektivitas pertempuran. Tidak boleh ada tempat persembunyian bagi oknum koruptor di tubuh militer.”

Char, pengamat PLA di Singapura, mengatakan dalam jangka panjang, pembersihan di militer dan sistem pengadaan senjata yang dilakukan Xi merupakan pertanda baik bagi kemampuan tempur China.

“Masalah-masalah ini sedang diperbaiki secara bertahap, dan akan selalu ada tinjauan berkelanjutan mengenai bagaimana Xi mewujudkan mimpinya untuk memodernisasi PLA pada tahun 2035.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com