Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang: Invasi Soviet ke Afghanistan yang Berujung Lahirnya Taliban

Kompas.com - 17/08/2021, 18:11 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Hanya dalam tiga hari Soviet dapat membunuh Amin di Istana Tajberg dan menduduki Kabul. Tentara loyalis Amin sempat memberi perlawanan sengit, tapi cuma sebentar.

Pada 27 Desember, Babrak Karmal, pemimpin faksi Parcham dari Partai Demokratik Rakyat Afghanistan (PDPA) yang diasingkan, dilantik sebagai kepala pemerintahan baru Afghanistan. Pasukan darat Soviet kemudian memasuki Afghanistan dari utara.

Namun, dikutip dari BBC Indonesia, Soviet mendapat perlawanan sengit dari kelompok bersenjata Mujahidin yang didukung AS, Pakistan, China, Arab Saudi, dan beberapa negara lain.

Mujahidin menggunakan taktik gerilya melawan Soviet. Mereka menyerang cepat lalu menghilang ke pegunungan, menyebabkan kehancuran besar tanpa pertempuran sengit.

Baca juga: Kenapa Taliban Tidak Membantu Palestina dan Tak Menyerang Israel?

Anggota Mujahidin menggunakan senjata apa pun yang bisa mereka ambil dari Soviet atau yang diberikan oleh AS.

Ilustrasi prajurit Mujahidin menembakkan rudal anti-pesawat yang bisa diluncurkan dari bahu, saat Uni Soviet menginvasi Afghanistan pada 1979-1989. Senjata ini diberikan AS tahun 1987.WIKIMEDIA COMMONS Ilustrasi prajurit Mujahidin menembakkan rudal anti-pesawat yang bisa diluncurkan dari bahu, saat Uni Soviet menginvasi Afghanistan pada 1979-1989. Senjata ini diberikan AS tahun 1987.
Angin semakin berpihak ke Mujahidin setelah mendapat rudal anti-pesawat yang bisa diluncurkan dari bahu. Senjata itu diberikan AS pada 1987.

Pesawat-pesawat dan sejumlah helikopter Soviet pun berjatuhan kena tembak. Sekitar 15.000 tentara Soviet tewas dalam Perang Afghanistan.

Pemimpin Soviet yang baru, Mikhail Gorbachev, lalu memutuskan penarikan pasukan pada 1989.

Setahun sebelumnya pasukan Soviet sudah mundur teratur, karena demoralisasi dan memprediksi tak akan bisa menang.

Dilaporkan History, tentara Soviet terakhir yang menyeberang kembali dari perbatasan Afghanistan adalah tanggal 15 Februari 1989.

Baca juga: Kenapa Taliban Tak Terkalahkan di Afghanistan 2021? Ini 3 Sebabnya

Munculnya Taliban

Penarikan mundur pasukan Soviet dari Afghanistan memicu lahirnya Taliban, yang dalam bahasa Pashto berarti "pelajar".

Hal ini merujuk pada anggota kelompok yang pernah belajar di bawah Mullah Omar, salah satu pendiri Taliban dan komandan pasukan Mujahidin yang mendorong Uni Soviet keluar dari Afghanistan pada 1989.

Melansir iNews.co.uk, Taliban juga merupakan transformasi dari Mujahidin yang dilatih dan dipersenjatai oleh CIA, serta badan intel militer Pakistan yaitu inter-Services Intelligence (ISI).

Taliban awalnya didominasi oleh orang-orang Pashtun dan pengaruhnya mulai terasa pada musim gugur 1994.

Janji Taliban di wilayah-wilayah kediaman warga Pashtun, yang tersebar di Pakistan dan Afghanistan, adalah memulihkan perdamaian dan keamanan jika mereka berkuasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com