KOMPAS.com - Perkembangan bidang aviasi ditandai dengan perlombaan terbang menuju lokasi tertentu. Kendala utama bukan karena faktor angin dan cuaca, melainkan faktor bahan bakar.
Pesawat dengan kapasitas bahan bakar kecil tak bisa terbang maksimal, maka harus mengisi bahan bakar di daratan.
Setelah itu, muncul cara yang lebih efisien untuk bisa mengisi bahan bakar di udara, agar pesawat tidak harus turun ke daratan. Sejak keberhasilan pengisian bahan bakar pesawat di udara untuk kali pertama oleh pesawat biplane DH-4B, teknologi ini terus dikembangkan.
Bukan hanya teknologi, melainkan pesawat khusus pengisi bahan bakar dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan ini.
Berikut adalah pesawat pengisi bahan bakar terbesar dunia:
KC-10 Extender merupakan varian pesawat yang berguna untuk transportasi militer. Pesawat ini berfungsi sebagai penyalur bahan bakar atau tanker udara bagi pesawat ketika dalam layanan penerbangan.
Dalam setiap penerbangannya, pesawat ini bisa membawa 160 ton bahan bakar, 74 personel dan 76.560 kilogram kargo.
Pesawat ini memiliki panjang sekitar 54,4 meter dengan rentang sayap 50 meter. Extender memiliki ketinggian 17,4 meter dengan mesin General Electric CF6-50C2 turbofan.
Melalui mesin tersebut, pesawat bisa melau dengan kecepatan maksimum hingga 996 kilometer per jam dengan jangkatan 7.032 kilometer.
Extender dilengkapi dengan tiga tangki bahan bakar sayap utama dan tiga tangki bahan bakar besar di bawah kargo. Operator bisa mengisi bahan bakar dengan menggunakan sistem digital.
KC-10 mentransfer bahan bakar dengan kecepatan maksimum 4.180 liter per menit melalui pengisian bahan bakar di udara dan dapat menghasilkan 1.786L liter per menitmenggunakan sistem pengisian selang dan bahan bakar drogue.
Pesawat ini dilengkapi dengan pengurangan beban otomatis dan sistem pelepasan otonom untuk meningkatkan keselamatan selama operasi pengisian bahan bakar udara.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Saat Bahan Bakar Pesawat Diisi di Udara untuk Kali Pertama
Airbus A330-200 Multi Role Tanker Transport (MRTT) adalah pesawat pengisian bahan bakar udara generasi baru yang didasarkan pada pesawat penumpang Airbus A330-200.
Pesawat ini bisa menampung bahan bakar hingga 111 ton di sayapnya dan mengangkut hingga 300 personel dan 45 ton kargo selama terbang. Pesawat ini melayani Angkatan Udara Australia, Angkatan Udara UEA, dan Angkatan Udara Kerajaan Arab Saudi.
Airbus jenis ini memiliki ukuran panjang 58,8 meter dengan rentang sayap sekitar 60,3 meter. Untuk ketinggan sekitar 17,4 meter dan didukung mesin Rolls-Royce Trent 772B.
Dengan mesin tersebut, pesawat ini mampu terbang dengan kecepatn maksimum hingga 880 kilometer per jam.
Pesawat ini dilengkapi dengan Airbus Military Aerial Refueling Boom System (ARBS) sehingga bisa melakukan pemindahan bahan bakar tercepat dan memungkinkan pengisian bahan bakar F-16 Fighting Falcon dan F-35A Lightning II.
A330 MRTT mengintegrasikan dua selang bawah sayap Cobham 905E dan pod drogue untuk mengisi bahan bakar pesawat lain.
Sistem di udara dikendalikan dari konsol operator yang dipasang di kokpit, sementara pengisian bahan bakar siang dan malam didukung oleh sistem pemantauan video.
KC-46 akan dapat mengisi bahan bakar semua pesawat sayap melalui sistem boom fly-by-wire yang canggih melalui sayap dari pesawat ini. Untuk daya tampungnya, pesawat ini mampu membawa bahan bakar hingga 96 ton.
Sistem pengisan bahan bakar pesawat ini bisa mentransfer hingga 4.542 liter per menit. Sistem Pengisian Bahan Bakar Udara (AROS) pesawat akan mengintegrasikan secara otomatis dan terpantau degan monitor.
Pesawat ini memiliki panjang 50,5 meter dengan rentang sayap 48 meter. Untuk tingginya sekitar 15,9 dengan mesin Pratt & Whitney PW4062 turbofan.
Melalui mesin itu, pesawat ini bisa terbang dengan kecepatan maksimum hingga 915 kilometer per jam dan daya jelajah hingga 12.200 kilometer.
Baca juga: Ini 5 Pesawat Amfibi yang Jadi Andalan Rusia
Pesawat pertama diserahkan ke Pangkalan Angkatan Udara Castle pada Juni 1957. Armada KC-135 melakukan 813.000 pemindahan udara untuk pesawat tempur selama konflik Vietnam.
Pesawat ini mampu membawa bahan bakar hingga 90 ton. Untuk sistem transfernya, pesawat mempu mengisi pesawat dengan sistem boom dan drogue.
Selama misi pengisian bahan bakar, dipantau dengan baik oleh monitor operator yang bertugas. Pesawat ini terus dikembangkan dan diperbaru dengan versi KC-135R atau KC-135T yang menawarkan kemampuan pelepasan bahan bakar lebih cepat.
Baca juga: Mengenal 5 Pesawat Andalan TNI Angkatan Udara...
Ilyushin Il-78 mampu melakukan pengisian bahan bakar udara dari tiga pesawat berbeda pada siang dan malam hari.
Pesawat ini dapat mengangkut hingga lebih dari 85 ton bahan bakar dalam tangki pesawat terbang dan tangki sayapnya. Kondisi ini bisa dimodifikasi dalam kondisi lapangan, sebagai pesawat angkut untuk menampung pasukan, kargo, dan peralatan.
Angkatan Udara India menggunakan versi Ilyushin Il-78 yang dimodifikasi, yang dikenal sebagai Il-78MKI, yang dilengkapi dengan sistem transfer bahan bakar dari Israel.
Pesawat ini memiliki panjang 46,59 meter dengan rentang sayap 50,5 meter. Untuk ketinggian pesawat ini sekitar 14.76 meter dengan mesin Aviadvigatel D-30 KP mesin turbofan
Kecepatan pesawat ini mencapai 850 kilometer per jam dengan daya jelajah hingga 7.300 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.