Agenda pertemuan pejabat tinggi partai penguasa itu digelar menjelang pembukaan hasil pemilihan legislatif yang akan dilakukan Kamis (11/4/2019).
Pengamat politik Korea, Cheong Seong-chang, dari Sejong Institute menilai, akan sulit bagi Kim Jong Un untuk menentukan arah kebijakan baru selama pemerintahan AS di bawah Trump masih terus menyatakan untuk melanjutkan dialog.
Baca juga: Penduduk Korea Utara ke TPS untuk Ikut Pemilu, Siapa yang Dipilih?
Sebaliknya, pertemuan pejabat tinggi pada Rabu tersebut berpeluang menghasilkan perombakan dalam jajaran pejabat tinggi Korea Utara, termasuk utusan utama, Kim Yong Chol, yang dianggap paling bertanggung jawab dalam kegagalan pertemuan di Hanoi.
"Hal itu akan memberi sinyal lampu hijau jika dia (Kim Yong Chol) digantikan dengan sosok yang lebih fleksibel dan praktis. Tetapi jika dipertahankan, pembicaraan denunklirisasi akan berjalan tak mudah," ujar Cheong.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.