Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Mafia Boston Dibunuh karena Menjadi Informan FBI

Kompas.com - 01/11/2018, 15:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

HAZELTON, KOMPAS.com - Penyelidik Amerika Serikat (AS) menyatakan telah mengantongi pelaku yang membunuh bos mafia Boston James "Whitey" Bulger.

Bulger ditemukan tidak merespon saat sesi sarapan di fasilitas penjara Hazelton, Virginia Barat, pada Selasa (30/10/2018) pukul 06.00 waktu setempat.

Diwartakan CNN Kamis (1/11/2018), dari rekaman kamera pengawas diketahui dua orang narapidana masuk ke dalam sel bos mafia berusia 89 tahun itu.

Baca juga: Bos Mafia Boston Ditemukan Tewas, Diduga Dibunuh di Penjara

Salah satu dari dua pelaku diidentifikasi bernama Fotios "Freddy" Geas. Seorang pembunuh bayaran yang berasal dari Massachusetts.

Pada 2003, Geas dijatuhi hukuman penjara seumur hidup setelah membunuh kepala keluarga mafia Genovese Adolfo "Big Al" Bruno.

Dari hasil otopsi, Geas dan pelaku lainnya berupaya memotong lidah Bulger, di mana hal itu merupakan bentuk hukuman kepada orang yang bekerja sama dengan penegak hukum.

Bulger diketahui merupakan "tikus", julukan bagi seorang informan, bagi Biro Penyelidik Federal (FBI) pada 1975 silam.

Saat itu, FBI mendekatinya dan merekrutnya sebagai "tikus" sebagai bagian dalam upaya untuk memberantas keluarga mafia Patriarca.

Penyelidik swasta Ted McDonough kepada Daily Mail menjelaskan, Geas begitu membenci "tikus" serta orang yang menyiksa perempuan.

"Kebetulan. Bulger merupakan 'tikus' yang sering menyiksa perempuan. Penjelasan itu kemungkinan yang paling gampang," tutur McDonough dikutip Daily Mirror.

Dick Lehr, penulis buku tentang Bulger menyatakan, si bos mafia tewas dengan kekerasan sesuai dengan jalan yang dia anut semasa hidup.

Pria keturunan AS-Irlandia itu merupakan pemimpin geng South Boston's Winter Hill yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di 2013 atas dakwaan 11 pembunuhan.

Dia ditangkap pada 2011 setelah 16 tahun buron. Kisahnya menjadi inspirasi pembuatan film Black Mass yang dibintangi Johnny Depp di 2015.

Lahir pada 1929, Bulger mengawali "karir" kriminalnya dengan bergabung bersama gang The Shamrocks dengan mencuri mobil hingga merampok bank.

Setelah menjadi bos mafia, dia merupakan otak bisnis rentenir, perjudian, pemerasan, perdagangan narkoba, serta pembunuhan.

Setelah tertangkap dan terbukti bersalah dalam perampokan bersenjata dan pembajakan, dia dikirim ke pulau penjara legendaris di San Francisco, Alcatraz.

Baca juga: Bos Mafia Rusia yang Menjadi Dalang 80 Pembunuhan Ditangkap

Ketika berada dalam masa pelarian, Bulger yang begitu menyukai Alcatraz mengunjungi penjara itu dengan menyamar sebagai turis dan berfoto di sana.

Sepanjang aktivitasnya di dunia hitam, Bulger diketahui pernah berusaha menyuplai senjata kepada kelompok Irlandia Utara, Irish Republican Army.

Saudara Bulger, William, merupakan politisi Partai Demokrat yang berpengaruh yang pernah menjadi Presiden Senat Negara Bagian Massacusetts di 1978.

William selalu mengaku tidak mengetahui perbuatan saudaranya. Namun dia menegaskan menyayangi Bulger, dan tidak akan mengkhianatinya.

Di 2015, dia pernah mengirimkan surat kepada sebuah surat dikirimkan kepada sekelompok siswa yang tengah mengerjakan tugas Sejarah tentang dirinya.

"Saya telah menghabiskan hidup saya dengan cara yang bodoh dan tak berguna," demikian isi surat yang ditulis oleh Bulger.

Baca juga: Rayakan Kebebasan dari Penjara, Bos Mafia Rusia Malah Ditembak Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com