Sayangnya, janji tinggal janji. Setelah anak itu pulang, aksi penipuan berlanjut karena orangtuanya mengaku tak punya uang untuk membayar sekolah.
Padalah, tengkorak bocah itu sudah retak karena berulang kali terbentur saat melompat dari becak dan tak pernah mendapatkan perawatan memadai.
"Saya selalu merasa pusing saat tidur. Tetapi ayah dan ibu mengatakan tengkorak retak ini malah amat bagus karena bisa digunakan berulang kali," kata bocah itu.
"Pengemudi becak yang ditipu ayah semuanya cacat atau sudah tua. Mereka sama dengan kami, sama-sama miskin. Tetapi ayah selalu berkata kamilah satu-satunya orang miskin di dunia," tambah bocah itu.
Baca juga : Menipu dan Memeras, Lebih dari 100 WN China dan Taiwan Ditangkap
Anak tersebut kini hanya berharap bisa kembali tinggal bersama neneknya di desa setelah kasus ini berakhir.
"Kami punya tanah di mana kami bisa menanam makanan atau memelihara ayam dan bebek. Mereka bisa dijual untuk menghasilkan uang, seharusnya cukup untuk saya dan nenek, dia satu-satunya yang menyayangi saya," ujar bocah itu lirih.