Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Terpopuler: Wiski Termahal Palsu, hingga Pembunuhan Terobsesi dari Novel

Kompas.com - 04/11/2017, 07:36 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Akhir pekan menjadi hari-hari yang paling ditunggu. Namun, jangan lewatkan untuk mengetahui peristiwa terkini dari seluruh dunia.

Salah satunya, mengenai wiski termahal di dunia seharga Rp134 juta per gelas, ternyata palsu. Para pakar wiski dan peneliti membuktikannya melalui tes laboratorium.

Hasilnya, wiski mahal itu bukan produk buatan 1878, melainkan 1907-an.

Selain itu, seorang perempuan di Australia membunuh penderita sindrom asperger karena terobsesi cerita pembunuhan di novel.

Untuk membaca selengkapnya, berikut lima berita terpopuler dari belahan dunia sepanjang Jumat (3/11/2017) hingga Sabtu (4/11/2017) pagi.

1. Wiski Termahal di Dunia Ternyata Palsu

Hasil tes laboratorium pada Kamis (2/11/2017) membuktikan wiski termahal di dunia ternyata palsu.

Wiski itu sempat menggemparkan ketika seorang penulis blog asal China, Zhang Wei, membeli wiski di sebuah hotel di St Moritz, Swiss, dengan harga 10.000 dollar AS atau Rp 134 juta untuk satu gelas kecil.

Para pakar wiski dan peneliti dari Universitas Oxford lantas menguji keaslian minuman tersebut.

Hasilnya, minuman beralkohol di bar itu bukan produksi tahun 1878 buatan Scotch Macallan seperti yang selama ini diklaimkan.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Terobsesi Pembunuh Berantai, Perempuan di Australia Bunuh Penderita Sindrom Asperger

Sejak kecil, Jemma Lilley, 26 tahun, dikenal sebagai anak yang paranoid, dan terobsesi dengan cerita pembunuh berantai nan sadis.

Obsesi itu semakin parah ketika dia dewasa. Puncaknya, Lilley membunuh remaja 18 tahun bernama Aaron Pajich di Perth, Australia. Korban diketahui mengidap Sindrom Asperger.

Asperger merupakan gejala autis dimana penderita kesulitan berkomunikasi dengan orang lain.

Lilley membunuh Pajich dengan cara yang sangat sadis. Dia mencekik, dan menusuk korban tiga kali sebelum dikubur di halaman rumah.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Ada Tanda Pengenal Unik di Paspor Pelaku Pelecehan Seksual pada Anak

Pemerintah Amerika Serikat akan membuatkan paspor baru bagi pelaku pelecehan seksual pada anak.

Pemerintah bakal melabeli paspor baru dengan "tanda pengenal unik" pada data diri pelaku.

Tanda pengenal unik juga berlaku bagi pelaku yang baru pertama kali membuat paspor.

Sampul belakang paspor pelaku kejahatan seksual pada anak akan tertulis, "Pembawa paspor ini pernah divonis melakukan pelanggaran seks terhadap anak di bawah umur, dan berada dalam pengawasan hukum AS".

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Diskusikan Seks Pra-Nikah, Presenter di Mesir Dihukum 3 Tahun Penjara

Gara-gara memperbincangkan seks di luar nikah, seorang presenter Mesir dijebloskan ke penjara.

Doaa Salah, nama presenter itu, tampil seperti biasa di acaranya "With Dody" pada kanal televisi Al-Nahar Juli lalu.

Namun, saat itu, dia tampil dengan pakaian yang memperlihatkan seolah dia tengah hamil.

Selain itu, dalam pembukaan acara, ditampakkan Salah tengah berada di sebuah bak mandi dengan busa menutupi tubuhnya.

Baca berita selengkapnya di sini.

5. Qatar Jalin Kesepakatan Awal Rp 14,9 Triliun Pembelian F-15 dari AS

Mendapat blokade dari negara-negara besar Arab tidak menyurutkan Qatar menjalin kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat ( AS).

Qatar menjalin kesepakatan pembayaran awal dengan Kementerian Pertahanan AS terkait pembelian jet tempur F-15 Eagle.

Kesepakatan itu senilai 1,1 miliar dolar AS atau Rp 14,9 triliun.

Kabar itu merupakan tindak lanjut kesepakatan yang dibuat Qatar dengan Pentagon pada Juni lalu.

Baca berita selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com