Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemiskinan Jadi Motivasi Maestro Balet Li Cunxin Gapai Kesuksesan

Kompas.com - 28/09/2017, 07:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lahir dan menghabiskan masa kecil di sebuah desa miskin di Shandong, China, Li Cunxin menganggap balet adalah penyelamat hidupnya.

Berkat kegigihan dan kerja keras yang ia jalani, Li membentangkan karir baletnya hingga mancanegara, seperti dilaporkan Australia Plus ABC, Rabu (27/9/2017).

Pekan lalu, direktur artistik dari Queensland Ballet ini mengunjungi Jakarta, bertemu dengan sejumlah balerina lokal berbakat dan membagikan kisahnya.

Semasa kecil, Li Cunxin sangat akrab dengan kemiskinan. Anak ke-6 dari 7 bersaudara ini hidup prihatin bersama keluarganya di sebuah desa dekat kota Qingdao, Provinsi Shandong, China.

Kala itu, balet bukanlah sesuatu yang dekat dengan dunianya. Hingga usia 11 tahun, ia mendapat kesempatan belajar balet di Beijing Dance Academy. Di sana, kehidupannya mulai berubah.

Li menuturkan, kemiskinan yang dialaminya saat kanak-kanak membuatnya sadar betapa berharganya peluang yang ia dapatkan dalam hidup.

Baca: Kerja Keras Anak Piatu Miskin Bisa Kuliah di Kedokteran Gigi UGM

Ia mengaku, kala itu, masa depannya diselimuti kabut kelaparan, tak ada harapan.

“Orang tua saya, kakek-nenek saya, buyut saya, beberapa generasi ke belakang, semuanya menjalani hidup yang sama. Tak ada cukup makanan, tak ada cukup baju di musim dingin padahal salju setinggin ini (menunjuk lutut) dan suhunya bisa mencapai 25-30 derajat di bawah nol.”

“Jadi, balet adalah sebuah peluang bagi saya, ini sebuah berkah untuk saya,” ujar direktur artistik Queensland Ballet sejak tahun 2012 ini.

Li mengaku, pada awalnya ia tak menyadari kesempatan emas itu, hingga sang guru balet membimbingnya.

“Guru Shaw tahu mimpi masa kecil saya yaitu untuk membantu keluarga saya, menyelamatkan mereka dari kelaparan, dari rasa kedinginan. Jadi ia bilang kepada saya, ‘Dengar, kalau kamu jadi penari yang bagus, kamu bisa menghasilkan uang cukup, kamu bisa menabung dan mengirimkannya ke rumah, membantu keluargamu’,” cerita ayah 3 anak ini.

“Jadi itulah motivasi saya untuk bekerja lebih keras,” sambungnya.

Saat di Beijing itulah, Li mendapat beasiswa untuk memperdalam balet di Amerika Serikat. Dari situ karirnya mulai berkembang pesat.

Baca: Menyusun Rencana Kabur dari Kemiskinan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com