Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis-gadis Model Berbatik Cantik, Pukau Warga San Polo D’Enza

Kompas.com - 22/09/2017, 10:12 WIB

SAN POLO D’ENZA, KOMPAS.com - Decak kagum dan tepuk tangan menggema di kantor Wali Kota San Polo D’Enza di Provinsi Reggio Emilia, Italia, Kamis malam (21/9/2017).

Malam itu, beberapa ruangan di kantor yang berada dalam sebuah kastil abad pertengahan itu, disulap menjadi catwalk khusus untuk peragaan busana Indonesia.

Ada tak kurang dari 400 pengunjung, termasuk anak-anak, hadir dari berbagai penjuru kota tua itu. Ada pula tamu-tamu yang datang dari kota lain di sekitar San Polo D’Enza.

Akibat banyaknya penonton, sebagian tamu pun harus rela berdiri menonton pertunjukan dari layar yang dipasang di halaman kastil.

Menarik, sebab mereka tak beranjak dari delapn layar, sekalipun udara malam yang dingin menjelang musim gugur, terasa menggigit hingga dalam tulang. 

Baca: Pisau Batik Asal Bantul Tembus Perancis

Dalam acara ini, Batik Chic dengan perancang Indonesia, Novita Yunus menampilkan koleksi terbaru dengan tema Batik Jambi dan Eco Fashion Bumi Langit.

Kesempatan tampil di Italia adalah yang ketiga kalinya bagi Batik Chic, berkat kerja sama dengan KBRI Roma.

Siaran pers KBRI Roma menyebut, selain di San Polo D’Enza, Batik Chic menggelar peragaan busana serupa di Florence dan Roma.

Acara di San Polo D’Enza, dibuka langsung oleh Wali Kota Mirca Carletti.

Carletti mengaku gembira atas kehadiran Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani yang membawa misi budaya melalui peragaan busana batik ke kota ini.

Carletti juga mengaku mengagumi keberagaman yang menjadi kekayaan Indonesia.

Dia melihat pertunjukan pada malam itu sangat bermakna karena bertepatan dengan hari perdamaian internasional yang diperingati setiap tanggal 21 September.

Baca: Stroller Bermotif Batik Kolaborasi Bugaboo dan Papulo Batik

Sementara, Esti Andayani menyampaikan harapan agar peragaan busana batik sebagai warisan budaya Indonesia dapat diperluas. 

Hal itu demi memperdalam pemahaman masyarakat Italia mengenai Indonesia.

Esti menilai, melalui promosi semacam ini, masyarakat Italia semakin tertarik untuk berkunjung maupun berbisnis dengan Indonesia.

Selain peragaan beragam busana batik yang cantik, ada pula penari Ade Dyah yang datang dari Kota Milan.

Dia tampil membawakan tarian Kebyar Serimpi dan Kuda-kuda dari Yogyakarta.

Di sela peragaan busana, Charles Hutapea, seorang diplomat dari KBRI Roma juga memainkan lagu “We are the World” dengan soprano saxophone, hingga menambah hangat suasana.

Acara ini terselenggara pula berkat upaya seorang WNI yang tinggal di Kota San Polo D’Enza, Eny Sariyati Thalib dan penata rambut Italia, Alberto Solimei.

Para model yang berbatik malam itu adalah remaja setempat yang sebagian besar merupakan model profesional.

Tak ketinggalan, masyarakat Indonesia dari wilayah sekitar, bahkan dari Kota Genoa dan Rimini yang berjarak ratusan kilometer, hadir dan bekerja sama memasak penganan khas Indonesia.

Ada nasi goreng dan kue dadar gulung untuk disuguhkan kepada para tamu.

Baca: Pesta Batik, Meningkatkan Gairah Batik di Kalangan Muda

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com