DOHA, KOMPAS.com – Pemerintah Qatar di Doha, Selasa (22/8/2017), mengaku risau terhadap jemaah haji dari negaranya, yang akan melakukan perjalanan ke Mekkah, Arab Saudi.
Para jemaah itu dikhawatirkan akan diperlakukan buruk oleh Arab Saudi di saat perselisihan pengaturan ibadah haji kini semakin intensif, seperti dilaporkan kantor berita Perancis, AFP.
Kementerian Awqaf dan Urusan Islam mengatakan, sehubungan dengan krisis diplomatik Teluk yang masih berlangsung, pihaknya khawatir tentang keamanan para jemaah yang berangkat dari Doha dalam beberapa hari yang akan datang.
Qatar telah dituduh oleh Arab Saudi dan tiga negara sekutuinya, yakni Bahrain, Mesir, dan Uni Emirat Arab, sebagai negara yang mendukung terorisme dan ekstremisme.
Baca: Simaklah, 10 Pemicu Krisis Diplomatik di Qatar
Namun, Doha dengan tegas lewat berbagai saluran diplomatiknya membantah seluruh tuduhan negara-negara Arab itu.
"Mengingat situasi saat ini, kementerian tetap khawatir dan takut untuk para jemaah Qatar dan terulangnya pelecehan kepada warga Qatar pada Juni," menurut pernyataan tersebut.
Awal Juni lalu, laporan media lokal mengklaim warga Qatar tidak diperbolehkan memasuki Masjidil Haram di Mekkah.
Ibadah haji ke Mekkah, tempat yang paling suci dan dihormati umat Islam, adalah rukun wajib yang tahun ini akan dilakukan pada awal September.
Namun, ibadah tahun ini berlangsung di tengah krisis diplomatik antara warga Qatar, di mana Qatar dikucilkan oleh Arab Saudi dan negara-negara sekutunya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.