Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legenda Sepakbola dari AC Milan Maju Jadi Calon Presiden

Kompas.com - 01/08/2017, 05:52 WIB

MONROVIA, KOMPAS.com - Sebanyak 20 kandidat akan mengikuti pemilihan presiden di Liberia pada bulan Oktober mendatang.

Di antara para kandidat ada mantan panglima perang, pesepakbola, dan model busana.

Pemilihan presiden ini digelar setelah Ellen Johnson Sirleaf mengundurkan diri setelah menjalani dua periode pemerintahan di negeri itu.

Informasi ini diungkapkan pihak komisi pemilihan umum setempat, Senin (31/7/2017), seperti dikutip laman AFP. 

Sejauh ini, tidak ada tokoh yang terlihat unggul untuk menggantikan Sirleaf yang adalah pemenang Hadiah Nobel, sebagai Kepala Negara di negara Afrika barat itu.

Sirleaf terpilih menjadi Presiden para tahun 2005 setelah perang saudara yang panjang, yang meninggalkan bekas luka dalam di bidang ekonomi dan sosial.

Pemilu untuk memilih presiden dan anggota parlemen akan berlangsung pada 10 Oktober mendatang.

Ini akan menjadi kali pertama sejak akhir konflik di tahun 2003, di mana Liberia akan mengadakan pemungutan suara tanpa kehadiran pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Menjelang pembukaan kampanye pada hari Senin, pihak PBB meminta agar pemungutan suara berjalan dengan lancar.

PBB pun mendesak semua pihak untuk mengusahakan upaya mewujudkan perdamaian.

Di antara para calon presiden/wakil presiden yang diusung oleh partai politik, tokoh kunci dari perang saudara terlihat berkibar.  

Dia adalah Senator Prince Johnson -seorang pejuang pemberontak yang pernah difilmkan minum bir selama pembunuhan mantan presiden Samuel Doe di tahun 1990.

Dia maju menjadi kandidat presiden dari Gerakan Demokrasi dan Rekonstruksi (MDR).

Mantan bintang sepakbola dunia, Senator George Weah pun maju menjadi calon presiden dari Koalisi untuk Perubahan Demokratis (CDC).

Legenda klub sepakbola AC Milan itu akan maju bersama Jewel Howard-Taylor, mantan istri Charles Taylor, sebagai calon wakil presidennya.

Baca: Anak George Weah Siap Buktikan Diri Setajam Sang Ayah

Charles Taylor, yang pernah menjadi pejuang pemberontak Liberia yang paling ditakuti, menjalani hukuman 50 tahun di sebuah penjara Inggris.

Dia dituduh berperan dalam memicu perang saudara di Sierra Leone.

Lalu, dua pengusaha terkemuka, eksekutif Coca-Cola Alexander Cummings dan konglomerat telekomunikasi Benoni Urey, juga berambisi menjadi orang nomor satu di negara itu.

Sementara itu, satu-satunya kandidat presiden perempuan, MacDella Cooper, adalah mantan model busana yang menjadi capres.

Cooper menjanjikan "harapan dan reformasi" bagi masyarakat miskin dan sebagian besar pedesaan.

Selanjutnya ada Wakil Presiden Sirleaf, Joseph Boakai. Dia berharap catatan menjaga perdamaian PBB akan cukup mendorongnya ke posisi puncak, meski ada keluhan bahwa Partai Persatuan telah gagal mewujudkan perbaikan ekonomi.

Namun di sisi lain, masyarakat internasional sibuk memperhatikan potensi kekerasan dalam pemilihan umum itu.

Sebab, pasukan keamanan Liberia yang kekurangan dana, mengambil alih kendali keamanan pemilihan dari pasukan penjaga perdamaian PBB.

"Pemilu ini, dan transisi selanjutnya, akan menandai sebuah tonggak penting di mana Presiden yang duduk akan menyerahkan kekuasaan dari satu presiden terpilih ke yang lain."

Demikian bunyi pernyataan dari pihak Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Liberia (UNMIL), Uni Afrika, dan badan regional ECOWAS yang dikutip AFP. 

"Kami mengingatkan partai politik tentang kewajiban mereka untuk melakukan kampanye damai sesuai dengan undang-undang pemilihan negara (dan) standar internasional."  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com