Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Anak Presiden Menyusui Picu Debat soal Seksualitas

Kompas.com - 31/07/2017, 06:24 WIB

Baca: Mitos Kanker terkait Bentuk Payudara dan Bra

Dia berbicara mengenai kesenjangan generasi dan upayanya untuk memahami dan berkompromi dengan orangtuanya, paling tidak mengenai aktivitasnya di media sosial.

"Ibu saya menerima pesan dari teman-temannya mengenai saya," kata dia.

"Sekarang saya sendiri merupakan seorang ibu, saya mengetahui apa yang ibu saya alami dalam membesarkan saya."

Aliya merupakan pendukung aktif anak-anak penyandang down syndrome dan hak binatang, dan terlihat tidak memiliki ambisi politik.

Orang-orang di Kyrgyzstan memiliki ingatan mengenai anak-anak dua presiden sebelumnya yang terlibat dalam politik dan bisnis - kedua pemimpin itu digulingkan.

Namun pemimpin yang saat ini telah berjanji anak-anaknya tidak akan terjun ke politik.

Kyrgyzstan merupakan republik eks-Soviet yang berpenduduk mayoritas Muslim.

Secara sosial merupakan konservatif tetapi dapat menerima perempuan yang menyusui di depan publik.

Perempuan tampak di taman-taman atau tempat publik lainnya tengah menyusui bayi-bayi mereka, tetapi biasanya berupaya dan menutup payudaranya dengan sepotong kain.

Ketika foto Shagieva diunggah, sejumlah pengguna media sosial berpikir tak perlu mengunggah sebuah foto momen yang intim, sementara yang lainnya mencelanya karena tidak sopan.

Foto dia tengah menyusui menarik perhatian sampai di luar Kyrgyzstan, karena dipublikasikan oleh koran dan situs di sejumlah negara termasuk di Eropa.

Banyak pengguna media sosial memujinya karena aksinya mendobrak hal yang tabu seputar tubuh perempuan.

Pertanyaan mengenai menyusui di ruang publik menjadi debat di banyak negara, termasuk Inggris.

Di negera itu pun pernag ada eorang perempuan diminta untuk menutup payudaranya ketika menyusui bayinya di restoran terkenal di London Claridges Hotel, tiga tahun lalu.

Kasus itu memicu kemarahan publik.

Ketika BBC dalam berbagai bahasa menyiarkan wawancara dengan Aliya Shagieva, hal itu pun memicu perbincangan online.

Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan budaya dan praktik menyusui di negara-negara Muslim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com