Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Loyalis Maduro Serbu Parlemen dan Pukul Anggota DPR

Kompas.com - 06/07/2017, 19:30 WIB

CARACAS, KOMPAS.com - Sekitar 100 orang pendukung pemerintahan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menyerbu masuk gedung parlemen di Caracas, ibu kota negara itu, dan memukul sejumlah anggota parlemen atau DPR.

Sejumlah saksi mata mengatakan konfrontasi dimulai sesaat setelah sidang paripurna untuk memperingati Hari Kemerdekaan, demikian dilaporkan kantor berita AFP, Kamis (6/7/2017).

Para pendukung pemerintah tiba-tiba menerobos gerbang parlemen sembari membawa tongkat dan pipa besi. Polisi militer yang bertugas menjaga keamanan berdiri tanpa berbuat apa-apa.

Julio Borges, seorang politisi Venezuela, merilis cuitan di Twitter bahwa ada lima anggota DPR yang mengalami cedera. Beberapa di antara mereka dibawa ke luar gedung untuk menjalani perawatan.

Baca: Krisis Ekonomi Venezuela Makin Parah

"Ini tidak seberapa sakit dibanding menyaksikan bagaimana kita kehilangan negara kita setiap hari," cetus anggota DPR, Armando Armas, selagi dimasukkan ke ambulans dengan memakai perban berdarah di kepalanya.

Surat kabar Venezuela, Tal Cual, menyebut serangan dilakukan milisi pro-pemerintah berjuluk "colectivos".

Mereka dilaporkan menembakkan mercon dan petasan saat menerobos masuk gedung parlemen.

Sejumlah anggota DPR yang diserang "jatuh ke ubin dan ditendangi", sebut Tal Cual.

Beragam foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan korban penyerangan mengalami luka di kepala. Setidaknya seorang anggota DPR, Americo De Grazia, digotong ke luar gedung.

Baca: Venezuela Dilanda Kerusuhan Massal, Dua Pelajar dan Satu Aparat Tewas

Selain anggota DPR, menurut Julio Borges, di dalam gedung parlemen terdapat 108 wartawan, mahasiswa, dan pengunjung.

Beberapa saksi mata mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa beberapa di antara mereka diizinkan ke luar gedung.

Wartawan AFP yang berada di lokasi kejadian mengatakan salah seorang dari para penyerbu membawa senjata api.

 Menunjukkan dukungan

Aksi serbuan itu terjadi selagi Presiden Nicolas Maduro menyampaikan pidato dalam parade Hari Kemerdekaan.

Sebelumnya, Wakil Presiden Tareck El Aissami mengunjungi gedung parlemen bersama sejumlah menteri dan panglima angkatan bersenjata, Vladimir Padrino Lopez.

Baca: Masyarakat Internasional Khawatir atas Krisis di Venezuela

Dalam pidatonya, El Aissami mendorong para pendukung presiden datang ke gedung parlemen untuk menunjukkan dukungan terhadap Presiden Maduro.

Saat El Aissami berbicara, kerumunan orang pro-pemerintah telah berada di luar gedung parlemen.

Bagaimanapun, melalui pernyataan Kementerian Komunikasi, pemerintah "mengecam dugaan aksi kekerasan di taman parlemen federal".

"Pemerintah telah memerintahkan investigasi terhadap aksi kekerasan untuk menetapkan seluruh kebenaran dan, berdasarkan hal itu, menerapkan sanksi terhadap mereka yang bertanggung jawab".

Parlemen Venezuela secara mayoritas diduduki kubu oposisi sejak pemilihan umum Desember 2015 dan menjadi institusi yang kerap mengkritik pemerintah dan presiden.

Selama tiga bulan terakhir, demonstrasi anti-Maduro telah berlangsung dan memicu bentrokan antara demonstran dan aparat. Sedikitnya 90 orang meninggal dunia akibat aksi tersebut.

Baca: Kerusuhan di Venezuela Belum Juga Reda, 42 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com