SYDNEY, KOMPAS.com - Australia melalui Angkatan Udara-nya (RAAF) setuju untuk mengirim dua pesawat pengintai ke Filipina untuk membantu mengatasi milisi pro-kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Dua pesawat tersebut adalah tipe AP-3C Orion, yang mampu melacak keberadaan anggota kelompok pemberontak Maute, kelompok lokal yang telah berbaiat kepada ISIS.
Kantor berita Reuters melaporkan, Filipina telah menerima tawaran bantuan dua pesawat pengintai itu dari Australia.
Gilbert Gapay, juru bicara militer Filipina, mengatakan bahwa dua pesawat pengintai itu akan membantu negaranya menangani pegerakan kelompok radikal di Mindanao, Filipina selatan.
Sudah lebih dari satu bulan kelompok ISIS masih bercokol di Marawi, kota Muslim, di Mindanao. Diperkirakan pula, para militan telah berbaur dengan para pengungsi di kota Iligan dan kota lainnya.
Baca: RI-Australia Sepakat Lawan Rencana ISIS Bangun Basis di Asia
"Ancaman kawasan dari terorisme, terutama dari Daesh dan militan asing, menjadi ancaman langsung bagi Australia dan kepentingan-kepentingan kami," kata Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne, dalam suatu pernyataan seperti dilaporkan Reuters.
Bantuan Australia itu muncul di tengah ketakutan yang berkembang bahwa militan Maute dan sekutunya memiliki rancangan yang lebih kuat di wilayah-wilayah Filipina selatan dibandingkan yang dibayangkan sebelumnya.
Mereka diperkirakan tengan menyusun rencana untuk melakukan serangan yang lebih besar dari serangan awal lima silam.
Dengan mampu bertahan hingga lebih dari satu bulan, jelas itu menggambarkan kemampuan personil dan persenjataan mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.