Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Kebakaran Menara Grenfell Bisa Mencapai 58 Orang

Kompas.com - 18/06/2017, 14:17 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Pemerintah Inggris, Sabtu (17/6/2017), korban tewas dalam kebakaran gedung apartemen Menara Grenfell, London diperkirakan bisa mencapai 58 orang.

Sementara itu, PM Theresa May yang dihujani kecaman karena dianggap tak menanggapi kemarahan warga menjanjikan langkah terkait tragedi tersebut.

Puluhan orang masih dinyatakan hilang tiga hari setelah Menara Grenfell terbakar. Kekhawatiran terkait keamanan sisa gedung yang terbakar memperlambat proses pencarian korban.

Baca: Terbakarnya Menara Grenfell, Bukti Kesenjangan Ekonomi di London?

Sebanyak 16 jenazah sudah dibawa ke kamar mayat dan korban pertama yang sudah diidentifikasi adalah Mohammad Alhajali (23) seorang pengungsi Suriah.

Ratu Elizabeth mengatakan tragedi itu memberikan kesedihan bagi Inggris tetapi menegaskan negeri itu akan tegar menghadapi musibah ini.

Meski demikian, kemarahan warga sudah mencapai puncaknya hingga mereka "menyerbu" kantor pemerintah setempat dua hari lalu.

"Gedung itu adalah sebuah perangkap maut, dan mereka mengetahui itu," ujar seorang warga berteriak di dalam kantor dewan Kensington dan Chelsea yang bertanggung jawab atas pembangunan perumahan warga.

Sementara itu kepolisian akan menggelar investigasi terkait perbaikan gedung pada 2016 dan berjanji akan menyeret mereka yang bertanggung jawab jika terdapat cukup bukti.

"Sebanyak 58 orang berada di dalam Menara Grenfell di malam terjadinya bencana dan masih dinyatakan hilang, sayangnya, mereka kemungkinan sudah meninggal dunia," ujar perwira polisi Stuart Cundy.

Namun, Cundy menegaskan, jumlah korban itu bisa berubah jika polisi menemukan informasi lain. Sejauh ini, pemerintah Maroko menyatakan tujuh warganya tewas dalam tragedi itu.

Pada Sabtu, PM May bertemu dengan 15 orang korban, penghuni, dan pemimpin komunitas di kantornya di Downing Street.

Baca: Kebakaran Menara Grenfell Picu Kemarahan Warga London

Sementara pertemuan itu berlangsung, para pengunjuk rasa berkumpul di luar menyuarakan berbagai isu termasuk kebakaran tersebut.

"Semua langkah yang memungkinkan akan diambil untuk membantu mereka," kata May kepada para korban kebakaran.

May mengakui, bantuan para keluarga korban segera setelah bencana memang tidak mencukupi.

Dia kemudian memerintahkan petugas yang dikerahkan ke lokasi kejadian mengenakan pakaian yang mudah dikenali.

May juga mengatakan, warga yang tinggal di gedung apartemen serupa juga menginginkan jawaban dan memerintahkan pemerintah lokal melakukan pengecekan keselamatan.

"Kebakaran Grenfell adalah tragedi yang tak terbayangkan bagi warga dan bagi negeri ini. Pemerintahan saya akan melakukan apapun untuk membantu korban, menegakkan keadilan, dan memastikan keselamatan warga," ujar May.

May menjanjikan bantuan makanan dan pakaian bernilai 5 juta poundsterling dan memerintahkan penyelidikan bencana.

Sejumlah pertanyaan muncul karena Menara Grenfell tidak memiliki alat penyiram air atau alarm asap.

Selain itu juga akan diselidiki penggunaan bahan dalam renovasi gedung pada 2016 yang diduga justru merupakan bahan yang mudah terbakar.

Baca: KBRI London Imbau WNI Tetap Waspada Pasca-Kebakaran Gedung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com