Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Holbrook, Kota Tempat Orang Menunggu Dihidupkan Kembali...

Kompas.com - 14/02/2017, 17:42 WIB

HOLBROOK, KOMPAS.com — Banyak orang yang melewati jalan raya Hume Highway yang menghubungkan Melbourne dan Sydney bertanya, bagaimana bisa sebuah kapal selam berakhir di kota yang terletak 300 kilometer dari laut?

Kisah di balik kapal selam ini mengandung sedikit pelajaran sejarah.

Namun, hal terbaru dari Holbrook, demikian nama kota di negara bagian New South Wales itu, justru sangat terkait dengan masa depan.

Kota ini akan menjadi lokasi pertama fasilitas kriogenik di Australia. Itu adalah fasilitas penyimpanan mayat yang dibekukan.

Mereka yang berharap untuk dihidupkan kembali setelah kematian akan ditempatkan di sebuah gudang di pinggiran Kota Holbrook.

Mereka membeku bersama waktu sampai suatu saat ilmu pengetahuan mampu menghidupkan mereka kembali.

"Seperti kebanyakan warga Australia, kami akan menertawakan hal seperti itu," kata pegawai Holbrook Hotel, Neil Johnston, dalam program Lateline ABC.

"Orang mengira, mereka bisa hidup selamanya. Ini hanya membuang-buang uang," kata dia lagi.

Meskipun skeptis, Johnston tidak menentang proyek itu.

"Baguslah. Apa pun yang mereka bangun di kota pedalaman tentunya baik. Apa pun. Tidak ada nimbyism di sini," kata dia.

Nimbyism adalah sikap menentang pembangunan di suatu lingkungan permukiman.

Penyimpanan yang aman

Pembekuan seluruh tubuh di fasilitas yang ada di Holbrook mungkin menelan biaya sekitar 90.000 dollar Australia atau kira-kira Rp 900 juta.

Sebagian besar dana itu akan menjadi uang investasi untuk memastikan tidak ada biaya tambahan yang diperlukan.

Southern Cryonics, perusahaan di balik proyek ini, dan 10 anggotanya menginvestasikan dana sebesar 50.000 dollar Australia per orang atau kira-kira Rp 500 juta, demi memulai fasilitas ini.

Sekretaris perusahaan, Matt Fisher, adalah salah satu dari mereka.

Dia mengatakan, Holbrook adalah lokasi sempurna karena terletak di jalan raya utama, relatif aman dari bencana alam dan potensi serangan, serta ada faktor zonasi.

"Kami memerlukan lokasi yang diperuntukkan bagi pemakaman dan kamar mayat," kata dia.

"Tempat seperti itu sulit ditemukan, tetapi lokasi yang satu ini sempurna," tambahnya.

Fisher mengaku senang karena mengetahui bahwa kota kecil itu suatu hari nanti akan menjadi tempat peristirahatannya, setidaknya sampai seseorang bisa membawanya ke sana.

"Saya mungkin berada di sini untuk sementara, mudah-mudahan tidak selamanya, tetapi ini tempat bagus untuk istirahat," kata dia lagi.

Pembuat peranti lunak berusia 34 tahun ini yang pertama mengakui bahwa menghidupkan kembali seseorang setelah kematian tak akan terjadi tanpa kemajuan signifikan dalam teknologi medis.

"Saat saya optimistis, saya kira hal itu bisa terjadi 25 atau 30 tahun mendatang. Kadang saya pikir mungkin butuh 100 atau 200 tahun," kata dia lagi.

Membekukan otak

Hingga kini, warga Australia yang menginginkan seluruh tubuh mereka dibekukan hanya bisa melakukannya pada fasilitas di Amerika Serikat dan Rusia.

Kini, setidaknya 10 warga Australia membekukan otak mereka di fasilitas kriogenik yang ada di Australia.

Salah seorang warga, Phil Roades (65), yang mantan peneliti biomedis, meyakinkan kedua orangtuanya untuk membekukan otak mereka setelah meninggal, tahun lalu.

"Saya agak memaksa mereka sebenarnya," kata dia.

"Orang yang membekukan seluruh tubuhnya pasti ingin dihidupkan kembali di masa depan," ujarnya.

"Namun, orang yang hanya membekukan otaknya mungkin melakukannya untuk menyimpan informasi yang ada di otak tersebut bagi sejarah keturunannya," kata dia.

"Mungkin jadi bonus jika bisa dihidupkan kembali dalam tubuh sintetis atau virtual, atau bahkan tubuh biologis yang baru," ujarnya.

Roades berharap biaya pembekuan seluruh tubuh di Holbrook cukup layak. "Anda akan kehilangan apa? Pada dasarnya hanya uang tunai."

Wali Kota Hume Shire Council, Heather Wilton, mengatakan, Holbrook senang bisa mengakomodasi mereka yang memasarkan hal-hal seperti ini.

"Saya tidak tertarik dengan hal ini, tetapi saya menerima kenyataan adanya orang yang tertarik pada hal semacam itu," kata dia. 

"Saya terbuka dan saya pikir kita tidak akan maju di dunia ini jika tidak pernah mencoba sesuatu," katanya lagi.

Bagaimana cerita soal kapal selam di tengah kota tersebut?

Itu bermula sekitar Perang Dunia I ketika nama yang lebih patriotik dibutuhkan untuk kota yang waktu itu dinamakan Germanton.

Diputuskanlah untuk mengubah nama kota dengan mengambil nama kapten kapal selam, Norman Douglas Holbrook.

Beberapa dekade kemudian, kapal selam itu sendiri dibeli sebagai penghormatan bagi penggatian nama kota.

Holbrook kini mencari pekerja untuk membangun fasilitas kriogenik tersebut.

Selanjutnya, hanyalah masalah menunggu, siapa yang akan menjadi pasien pertama fasilitas itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com