Berlaga di New York, LeBron dkk Tolak Bermalam di Hotel "Trump"

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Megabintang NBA LeBron James adalah salah satu pemain klub basket Cavaliers, Cleveland, yang menolak bermalam di hotel yang terkait dengan Presiden terpilih Ameria Serikat Donald Trump.

Penolakan ini muncul menyusul rencana LeBron dan timnya bertandang ke New York dalam pekan ini.

Baca: LeBron: Jangan Menyerah, Kemenangan Trump Bukan Akhir Segalanya...

Seperti diberitakan AFP, jaringan ESPN mengutip sejumlah sumber di dalam tim juara liga bola basket profesional AS 2016 itu, Senin (6/12/2016).

Selama ini, LeBron memang dikenal sebagai pendukung berat calon presiden dari Partai Republik Hillary Clinton.

Bahkan, dua hari menjelang pemilihan presiden lalu, LeBron ambil bagian dalam kampanye Hillary di Cleveland.

Baca: Bersama Hillary, LeBron James Terjun ke Arena Kampanye di Cleveland

Tim Cavaliers menolak untuk bermalam di Trump SoHo hotel di Manhattan, menjelang laga melawan klub Knicks dari New York. 

Bangunan mewah yang dibuka pada tahun 2010 itu menggunakan nama Trump sebagai bagian dari perjanjian lisensi.

Sementara, Cavaliers memiliki kontrak untuk tinggal di hotel tersebut ketika bertanding di New York.

Bulan lalu, tiga klub NBA lainnya pun menolak untuk bermalam di hotel yang menggunakan nama Trump.

Ketika klub itu, Bucks dari Milwaukee, Grizzlies dari Memphis, dan Mavericks dari Dallas mengindikasikan untuk bermalam di hotel lain saat berada di New York, New Jersey, dan Chicago.

Sebelum ini pun, tak hanya LeBron, beberapa pemain NBA lain, dan kuga pelatih telah menyuarakan kekecewaan di kemenangan pemilu Trump.

Bulan lalu, pemain Cavaliers Richard Jefferson bahkan menyarankan, kunjungan ke Gedung Putih bertemu dengan Presiden AS Barack Obama bulan lalu, sebagai kali terakhir.

Baca: Puja Puji Obama untuk Tim Cavaliers yang Datang ke Gedung Putih

Seperti yang diberitakan, tim berjuluk the Cavs ini diterima Obama sebagai juara liga NBA musim 2015-2016.