Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran Charles Bawa Replika Digital "Al Quran Tertua" ke Uni Emirat Arab

Kompas.com - 08/11/2016, 05:21 WIB

KOMPAS.com — Pangeran Charles menampilkan sebuah replika digital dari naskah Al Quran dalam kunjungannya ke Uni Emirat Arab (UEA).

Naskah Al Quran itu terbilang istimewa karena disebut-sebut sebagai salah satu yang tertua di dunia.

Pangeran Charles berada di UEA untuk melakukan kunjungan terkait program hubungan budaya antara Inggris dan UEA selama setahun.

Salah satu acara yang dihadiri Pangeran Charles adalah menyaksikan pameran kaligrafi yang menandai peluncuran ajang tahunan budaya Inggris-UEA di Al-Jahili Fort, Al-Ain, Senin (7/11/2016).

Disebutkan, versi asli naskah yang diyakini setidaknya berumur 1.370 tahun tersebut kini masih berada di Universitas Birmingham.

Manuskrip Al Quran berusia ribuan tahun itu disimpan Universitas Birmingham sejak 1920-an.

Kisaran usia naskah Al Quran diperoleh dari serangkaian tes yang dilakukan Universitas Oxford.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa manuskrip tersebut adalah salah satu dari naskah awal Al Quran yang selamat dan merupakan salah satu yang tertua.

Perkamen (media untuk menulis) dengan ayat-ayat Al Quran ditulis di atas kulit domba atau kambing saat ini dipamerkan di Birmingham.

Namun, untuk kali pertama, replika digital manuskrip tersebut dibawa ke luar Inggris dan ditampilkan di sebuah acara di UEA.

Ini akan menjadi bagian dari kolaborasi mempromosikan hubungan budaya dan ekonomi antara Inggris dan UEA, di area seperti seni, pendidikan, olahraga, dan iptek, selama setahun.

Hal ini pun menandai kepulangan simbolis, paling tidak dalam bentuk replika, sebuah manuskrip yang dibuat di Timur Tengah pada awal kelahiran Islam.

Signifikansi besar

Manuskrip Al Quran di Birmingham diperoleh pada 1920-an oleh Alphonse Mingana, yang berasal Assyria (sekarang menjadi bagian dari negara Irak).

Alphonse Mingana melakukan perjalanan ke Timur Tengah atas biaya dari Keluarga Cadbury di Inggris.

Wakil Rektor Universitas Birmingham, Sir David Eastwood, berkata, manuskrip Al Quran itu memiliki signifikansi besar atas warisan Islam dan studi akademis Islam.

Namun, dia menduga ada "harta terpendam" lainnya di Koleksi Mingana di universitas tersebut, yang mewakili salah satu koleksi terbesar dari materi serupa di Eropa.

Muncul klaim bahwa naskah di Birmingham bahkan lebih signifikan dalam sejarah Al Quran.

Jamal bin Huwaireb, Direktur Yayawan Mohammed Bin Rashid Al Maktoum, sebuah yayasan pendidikan yang didirikan oleh penguasa Dubai, meyakini, halaman-halaman yang ditemukan di Birmingham adalah bagian dari Al Quran yang ditulis ulang oleh Abu Bakar.

Abu Bakar adalah sahabat Nabi Muhammad yang menjadi khalifah pada tahun 632 hingga 634.

"Saya sendiri yang memeriksa naskah kuno ini. Menurut pendapat saya, naskah Al Quran ini ditulis dengan rapi, di atas bahan spesial dan diproduksi untuk seseorang yang penting seperti khalifah," sebutnya.

"Yang paling penting di sini adalah kata-kata yang tertulis di dokumen kuno ini sama persis dengan kata-kata yang dibaca kaum Muslim di Al Quran saat ini," kata Huwaireb lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com