Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2016, 15:41 WIB

HASAKEH, KOMPAS.com - Korban tewas dalam aksi pengeboman bunuh diri di tengah sebuah resepsi pernikahan di Provinsi Hasakeh, Suriah, Senin (3/10/2016), bertambah hingga 32 orang. Sementara seratusan orang lainnya terluka. 

Seperti yang telah diberitakan, bom meledak ketika pasangan mempelai sedang bertukar janji untuk membangun rumah tangga. 

Jumlah korban ini diungkapkan sumber medis yang menangani kejadian itu, serta sejumlah saksi mata, seperti yang diwartakan kantor berita AFP. 

Pelaku peledakan bom meledakkan dirinya pada Senin malam, di sebuah perkampungan bernama Tall Tawil, di mana simpatisan kelompok Kurdi melangsungkan pernikahan. 

Hingga Selasa pagi di lokasi kejadian terlihat, deretan kursi tamu masih diselimuti darah. Demikian laporan pandangan mata dari jurufoto AFP yang terjun ke lokasi itu. 

"Saat kedua mempelai sedang mengucapkan janji pernikahan, saya melihat seorang laki-laki mengenakan jaket hitam melintas di sebelah saya," kata saksi mata, Ahmad.

"Saya sempat berpikir, kenapa orang itu terlihat aneh? Dan beberapa detik kemudian, terjadilah ledakan," kata dia.

"Orang-orang bergelimangan dan saya melihat sendiri tubuh-tubuh yang tercabik-cabik," ungkap Ahmad. 

Ada tak kurang dari 100 orang yang terluka akibat serangan ini. Data itu dilansir pihak medis di Kota Hasakeh yang telah mendata para korban.

Sementara itu, kelompok pemantau hak asasi manusia di Suriah yang berkedudukan di Inggris, mengeluarkan data berbeda, dengan menyebut 31 orang tewas dalam kejadian ini.

ISIS

Kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dalam pernyataan menyebut salah satu anggotanya telah melakukan serangan dalam acara yang digelar kelompok Kurdi, di dekat Kota Hasakeh. 

Namun klaim tersebut tak menyebut bahwa acara kelompok Kurdi itu adalah pesta pernikahan. ISIS hanya menyebut ada 40 orang yang tewas dalam serangan ini.

Kedua mempelai lolos dari maut. Namun ayah dan saudara kandung dari mempelai pria tewas dalam serangan ini. Demikian keterangan kerabat korban kepada AFP. 

"Pengantin pria mengalami luka ringan. Dia bersama istrinya saat ini mengungsi ke rumah salah satu kerabat. Dia tak mau bertemu dengan siapa pun," ungkap sumber itu. 

"Mereka sungguh terguncang dengan peristiwa ini," sambung dia. 

Pengantin pria, Zaradesht Mustafa Fatimi, berasal dari keluarga terkemuka yang terlibat dalam pemerintahan otonom yang dijalankan oleh faksi Kurdi di utara Suriah.

Menurut seorang pejabat dari pemerintahan otonom, Fatimi bekerja untuk partai Kurdi setempat.

Sementara lembaga pemantau HAM di Suriah menyebut, Fatimi juga anggota dari Pasukan Demokratik Suriah. Sebuah koalisi Arab dan Kurdi yang berjuang melawan ISIS di utara Suriah.

Hampir seluruh wilayah Kota Hasakeh dikuasai pasukan Kurdi. Namun rezim Suriah masih memegang beberapa kabupaten. Kota ini kerap menjadi sasaran serangan teroris ISIS.

Baca: Bom Bunuh Diri Hantam Pesta Pernikahan di Suriah, 22 Tewas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com