AUCKLAND, KOMPAS.com - Sebuah tas tangan yang dibuat dari tubuh kucing yang sudah mati dijual di situs TradeMe dengan harga awal 1 dolar Selandia Baru atau sekitar Rp 9.500.
Tak disangka, meski memicu kontroversi, tas tangan laku terjual dengan harga 500 kali lipat dari harga awal.
Claire Third, ahli pengawetan hewan atau taxidermist yang tinggal di kota Christchurch, mengatakan ia menemukan seekor kucing yang mati ditabrak di jalanan.
Dia kemudian menyimpan bangkai kucing itu di dalam lemari pendingin selama tiga bulan. Selanjutnya dia memutuskan untuk menggunakan kulit kucing itu menjadi karya seni, dalam bentuk tas.
Ternyata bukan hanya uang yang diperoleh Claire, tetapi dia juga dibanjiri kecaman.
"Tidak sedikitpun kreatif atau artistik," komentar salah seorang di situs lelang tersebut.
Meski demikian, tak sedikit yang mendukung dompet karya Claire Third itu.
"Saya akan suka kalau warnanya lain. Tidak suka kucing berwarna pirang, namun yang abu-abu yang indah," ujar seorang pengguna internet.
Claire, yang sudah menjadi taxidermist profesional selama 15 tahun, menegaskan tidak ada binatang yang dibunuh untuk pembuatan tas tersebut karena kucing yang ditemukannya di jalanan memang sudah mati.
Dia memutuskan untuk menjadikannya sebagai tas karena wajah kucing itu masih dalam kondisi bagus sementara bagian tubuh lainnya remuk.
Di situs lelang TradeMe disebutkan, "Tom adalah tas tangan yang paling gaya untuk anak perempuan yang memiliki semuanya."
"Satu tas tangan yang akan menarik perhatian ke manapun Anda pergi."
Tas tangan kucing itu tadinya akan dilelang dengan harga awal 1.400 dolar Selandia Baru atau sekitar Rp13,5 juta namun diturunkan menjadi 1 dolar.
Akhirnya tas tangan unik tersebut terjual dengan harga 545 dolar Selandia Baru atau sekitar Rp 5,2 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.