Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Deretan Kata-kata Makian dari Presiden Duterte

Kompas.com - 07/09/2016, 17:02 WIB

VIENTIANE, KOMPAS.com — Sejak terpilih dan dilantik sebagai Presiden Filipina, Rodrigo Duterte sudah berulang kali mengeluarkan kata-kata makian atau frasa hinaan.

Terhadap hal itu, Senator Manny Pacquiao, seperti dilaporkan Inquirer, Rabu (7/9/2016), mengatakan, tak seorang pun kecuali Tuhan yang bisa mengubah Duterte.

“Biarkan Tuhan mengubahnya. Kita, sebagai manusia, tidak dalam posisi untuk mencoba mengubah manusia lain,” kata Pacquiao.

Pada Selasa (6/9/2016), Duterte mengungkapkan penyesalannya karena mengeluarkan komentar tidak pantas terhadap Presiden AS Barack Obama sebagai “anak pelacur”.

Kata-kata kotor yang diucapkan Duterte pada Senin (5/9/2016) telah menyebabkan hubungannya dengan Obama terganggu, seperti dilaporkan AFP.

Obama membatalkan pertemuan dengan Duterte, yang sebenarnya telah dijadwalkan akan diadakan di sela-sela pertemuan puncak regional di Laos.

Berikut ini ada sejumlah pernyataan paling tidak bijaksana, yang menunjukkan bahwa Duterte pernah menghina dan itu dicap sebagai kelemahan diplomasinya.

"Anak pelacur"

Duterte, yang melancarkan perang melawan kejahatan narkoba, telah menyebabkan lebih dari 3.000 orang. Dia memperingatkan Obama agar tidak menyinggung isu HAM saat bertemu di Laos.

"Anda harus bersikap hormat. Jangan hanya melemparkan pertanyaan dan pernyataan. Anak pelacur, saya akan mengecam Anda di forum itu," kata Duterte sebelum bertolak ke Laos, Senin.

Hinaan ini dilontarkan Duterte sembari mengatakan bahwa dia tak mau "dikuliahi" Obama soal HAM saat keduanya bertemu di KTT Asia Timur di Laos.

Frasa "anak pelacur" pernah juga dilontarkan Duterte untuk menghina Paus Fransiskus ketika mengunjungi Filipina beberapa waktu lalu.

Hal itu karena ia menghadapi kemacetan hebat di Manila. Kata-kata itu dia tegaskan dalam pidatonya pada November 2015.

"Kami butuh lima jam untuk berangkat dari hotel ke bandara. Saya bertanya siapa yang datang. Mereka mengatakan Paus. Aku ingin memanggilnya, "Paus, anak pelacur, pulanglah!"

Frase "anak pelacur" juga dialamatkan kepada Duta Besar AS di Filipina, Philip Goldberg.

Utusan gay

Presiden Filipina itu juga telah memicu pertikaian diplomatik dengan AS sejak ia menyebut Duta Besar AS untuk Manila sebagai gay.

Duterte mengekspresikan ketidaksenangannya pada Duta Besar AS, Philip Goldberg. Ia bahkan menyebutnya sebagai anak pelacur.

"Saya sedang bertengkar dengan duta besar utusannya (utusan Menlu AS John Kerry). Dubes Goldberg yang merupakan gay dan seorang anak pelacur itu membuat saya kesal," kata Duterte, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (10/8/2016).

Pemerkosa pertama

Ketika masih sebagai calon presiden, Duterte sempat dihujat banyak pihak setelah menjadikan seorang biarawati Australia korban pemerkosaan dan pembunuhan sebagai lelucon.

Gara-gara lelucon itu, Duterte dianggap maniak gila yang tidak menghormati perempuan.

Dalam video yang diunggah di YouTube, Duterte membuat komentar tentang nasib misionaris Australia yang diperkosa dan dibunuh ketika berada di penjara Davao, Filipina selatan.

Insiden itu terjadi ketika kerusuhan di penjara tahun 1989, saat Duterte menjabat wali kota Davao.

”Mereka memerkosa semua wanita. Ada warga Australia ini.... Sayang sekali mereka memerkosanya.... Saya marah dia diperkosa, tapi dia sangat cantik. Saya pikir, wali kota seharusnya yang pertama (memerkosanya),” komentar Duterte yang dikecam publik.

SAUL LOEB/MANMAN DEJETO / AFP Presiden AS Barack Obama dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
"F**k you", PBB

F**k you, PBB. Kalian bahkan tak bisa menyelesaikan konflik Timur Tengah, kalian bahkan tak bisa mengatasi masalah Afrika. Diam, kalian semua!” kata Duterte.  

Pernyataan Duterte itu disampaikan dalam konferensi pers pada Juni 2016 sebelum pelantikan dan ia menyerang PBB tanpa alasan yang jelas.

Kemudian, dalam jumpa pers 21 Agustus ini, Duterte mengancam akan keluar dari PBB. Hal itu karena seorang petinggi HAM PBB memprotes cara Duterte memberantas narkoba.

Pelapor khusus PBB Agnes Callamard mengatakan, langkah Duterte menjanjikan kekebalan hukum dan hadiah bagi polisi pembunuh tersangka pengedar narkoba melanggar hukum internasional.

"Saya mengecam langkahnya mendorong pembunuhan ekstrayudisial, yang merupakan langkah ilegal dan melanggar prinsip dasar HAM dan kemerdekaan," kata Ban saat itu.

"Mungkin kita hanya harus memutuskan untuk memisahkan diri dari PBB. Jika Anda melakukan yang tidak sopan, anak pelacur, maka saya akan meninggalkan Anda,” kata Duterte.

Namun, Duterte kemudian meralat kata-katanya bahwa ia hanya bercanda ketika mengecam dan mengancam akan keluar dari PBB.

Bakar bendera Singapura

"Saya pernah membakar bendera Singapura. Saya berkata, ‘Persetan... Anda adalah garnisun yang berpura-pura menjadi sebuah negara’."

Duterte menyampaikan kata-kata itu dalam pidato November, yang mengingatkan saat tahun 1995 ia membakar bendera Singapura untuk memprotes eksekusi pembantu Filipina di Singapura.

Budaya Arab

"Anda bukan seorang prajurit jika kalian melakukan itu. Kami bukan orang Arab. Itu bukan budaya kami. Kami semua orang Melayu."

Kata-kata Duterte itu disampaikan dalam pidato pada Agustus ini untuk mengecam tindakan militan Abu Sayyaf di Filipina selatan yang diduga memutilasi mayat tentara yang telah terpenggal kepalanya.

Masih banyak kata-kata yang dilontarkan Duterte, yang memicu reaksi dari tokoh atau pihak yang diserangnya. Dia pernah, misalnya, menyebut China sebagai sarang gembong narkoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com