Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Arungi Perjalanan Epik Hampir 6.000 Km, Marloo Si Penyu Betina Mati Kelaparan

Kompas.com - 06/09/2016, 20:34 WIB

Ia menambahkan, "Ada kemungkinan bahwa ia mungkin berinteraksi dengan fauna laut internasional di perairan tersebut serta fauna laut Australia lainnya.”

"Ketika kami memiliki informasi telemetri satelit semacam ini, kami mendapatkan ide yang lebih baik tentang di mana mereka mungkin berhadapan dengan ancaman lain dan apakah hal itu [harus] menjadi prioritas kelola bagi kami," ujarnya.

Satwa laut yang sakit dan terluka

Rachel mendesak agar anggota masyarakat melaporkan penampakan penyu sakit atau terluka, seperti Marloo, kepada pemerintah lokal, universitas terdekat atau nomor telepon dinas darurat kelautan setempat.

"Rekan-rekan kami di Australia Barat menghubungi kami untuk mengingatkan kami situasi Marloo dan kami berterima kasih kepada Dewan Tanah Tiwi karena segera memberi izin akses," utaranya.

“Alat penanda ini sungguh berharga - bukan hanya soal uang. Masyarakat memiliki kepentingan untuk memahami apa yang hewan-hewan ini lakukan dan ada banyak pertanyaan yang bisa dijawab dengan menandai hewan-hewan ini,” kemukanya.

Ia menyambung, "Ini bukan hanya informasi untuk Australia, ini adalah sesuatu yang cukup penting bagi kami secara internasional, untuk lebih memahami populasi ini."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com