Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim SAR Italia Selamatkan Bocah 8 Tahun dari Reruntuhan akibat Gempa

Kompas.com - 25/08/2016, 06:32 WIB

ROMA, KOMPAS.com - Seorang bocah perempuan berusia 8 tahun ditemukan dalam kondisi masih hidup setelah tertimbun puing-puing bangunan yang runtuh akibat gempa yang menghantam Italia tengah, Rabu (24/8/2016).

Gempa bumi yang menghancurkan setidaknya tiga kota itu sejauh ini sudah menewaskan setidaknya 159 orang.

Sejumlah saksi mata melaporkan, dua orang perempuan berlarian di jalanan desa Pescara del Tronto, salah satu daerah yang paling parah dihantam gempa bumi.

"Dia masih hidup! Dia masih hidup!" teriak para perempuan itu.

Mendengar teriakan itu, patugas pemadam kebakaran kemudian menuju ke lokasi yang ditunjukkan dan menemukan seorang bocah perempuan berada di bawah reruntuhan.

Patugas penyelamat akhirnya berhasil mengeluarkan bocah itu dalam kondisi hidup. Kini dia dirawat di sebuah rumah sakit meski kondisinya belum diketahui.

Tim penyelamat kini masih mencoba mencari anggota keluarga bocah itu di bawah reruntuhan bangunan yang sama.

Gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitude itu terjadi pada Rabu dini hari di saat sebagian besar warga masih lelap tidur menghancurkan bangunan dan infrastruktur di kawasan yang berjarak 140 kilometer sebelah timur ibu kota Roma.

Sejak itu, jumlah korban tewas terus melonjak dan dikhawatirkan masih terus bertambah karena banyak warga yang belum ditemukan.

Setidaknya, 159 orang sudah dinyatakan tewas, meningkat dari 120 orang tewas yang diumumkan PM Matteo Renzi setelah dia mengunjungi kota Amatrice, salah satu  lokasi bencana.

"Kota ini sudah lenyap," ujar Sergio Pirozzi, wali kota Amatrice yang berada di wilayah Lazio yang menjadi salah satu daerah yang paling parah dihantam gempa.

Pusat gempa diyakini berada di dekat kota Norcia di wilayah Umbria yang merupakan kawasan wisata musim panas yang populer.

Guncangan gempa ini bahkan bisa dirasakan selama 20 detik di Roma, kemudian di Bologna di sebelah utara dan Napoli di selatan.

Kota yang paling parah dihantam gempa adalah Accumoli, Amatrice, Posta dan Arquata del Tronto. Kata juru bicara pemadam kebakaran Italia, Luca Cari.

Foto udara memperlihatkan kehancuran kota Amatrice yang mengakibatkan setidaknya 17 warga kota meninggal dunia. Tim penyelamat kini masih berjuang untuk memasuki 69 desa di sekitar kota itu.

"Masih banyak orang berada di bawah reruntuhan. Terjadi tanah longsor dan sebuah jembatan yang nyaris rubuh. Jumlah korban tewas kemungkinan besar akan bertambah," ujar Pirozzi.

Sementara itu, wali kota Arquata, Aleandro Petrucci mengatakan seluruh bangunan rumah di Pescara del Tronto hancur.

"Ini bencana besar. Kami mencoba untuk mengevakuasi warga desa dan memindahkan mereka ke sebuah lapangan olahraga. Saya tak pernah melihat bencana sebesar ini kecuali di televisi," tambah Petrucci.

Sedangkan wali kota Accumoli menyebut sebagian besar bangunan di kota itu hancur rata dengan tanah.

"Empat orang tertimbun reruntuhan dan tak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Mereka adalah sepasang suami istri dan dua anak mereka," ujar Stefano Petrucci, wali kota Accumoli kepada stasiun televisi RAI.

Gempa bumi ini sebenarnya terjadi di kawasan yang relatif tak terlalu padat penduduk di tiga wilayah yaitu Umbria, Lazio dan Marche.

Di kota Norcia, yang berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat gempa, sejauh ini belum dikabarkan adanya korban tewas.

"Bangunan-bangunan yang memiliki struktur anti-gempa tetap berdiri, tetapi bangunan bersejarah banyak mengalami kerusakan. Beruntung tidak ada yang mengalami luka serius," kata wali kota Norcia, Nicola Alemanno.

Gempa terkuat yang pernah terjadi di Eropa tercatat berkekuatan 7,8 magnitude yang menghantam Nereju Mic, Romania pada 1940. Gempa dengan kekuatan yang sama terjadi kembali di Durcal, Andalusia, Spanyol pada 1954.

Di Italia sendiri, salah satu gempa terkuat terjadi di kota L'Aquilla, wilayah tengah negeri itu pada 2009 dan menewaskan lebih dari 300 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com