Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebar, Sketsa Wajah Pria Pembunuh Ulama di New York

Kompas.com - 15/08/2016, 09:38 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Kota New York, AS, melakukan perburuan terhadap pelaku penembakan seorang pemuka agama dan asistennya saat sedang berjalan kaki di dekat masjid di taman Ozone, Sabtu siang. 

Seperti diberitakan, ulama bernama Maulama Akonjee (55) dan pembantunya Thara Uddin (64) baru keluar dari masjid, ketika muncul satu orang dari arah belakang dan menembak mereka di kepala.

Baca: Ditembak di Kepala, Seorang Pemuka Agama Tewas di New York

Minggu (14/8/2016) waktu setempat, aparat kepolisian mulai melakukan perburuan terhadap lelaki yang disebut para saksi melenggang dengan bebas usai melakukan penembakan.

Pelaku mendekati kedua korban dari arah belakang sekitar pukul 13.50 waktu setempat. Tak lama kemudian lelaku itu membunuh ulama asal Banglades itu.

Polisi berusaha mengorek keterangan dari para saksi dan rekaman video di jalan, untuk mengungkap kasus yang terjadi di wilayah yang sebagian besar dihuni warga kelas bekerja.

Kawasan itu pun menjadi tempat tinggal bagi kaum Muslim keturunan Banglades di New York.

Para saksi mengatakan kepada polisi, pelaku pembunuhan mengenakan baju gelap dengan celana biru. Dia melarikan diri dari lokasi penembakan dengan menenteng senjata di tangan.

Terkait perburuan itu, pada Minggu pagi, polisi New York sudah berhasil membuat sebuah sketsa wajah dari terduga pelaku penembakan.

Wajah lelaki yang ada di dalam sketsa itu terlihat memiliki rambut berwarna gelap, dengan jenggot dan kaca mata.

Pelaku diperkirakan berumur antara 30-40an tahun. 

Polisi juga mengonfirmasi bahwa kedua korban mengenakan pakaian keagamaan ketika ditembak mati.

Mereka ditemukan terbujur di pinggir jalan, sebelum dilarikan ke RS terdekat, dan dinyatakan telah meninggal dunia.

Seperti yang juga telah diwartakan, motif dari penembakan ini belum terungkap. Namun, tak ditemukan bukti untuk menyimpulkan bahwa penembakan itu terkait dengan sentimen agama.

Kendati demikian, polisi mengaku terus mendalami kemungkinan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com