Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dilakukan Obama Setelah Tak Jadi Presiden?

Kompas.com - 27/07/2016, 09:34 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Dia masih muda, hanya satu tahun lebih tua dari Bill Clinton ketika harus meninggalkan Gedung Putih. 

Dia pun menorehkan catatan bersejarah dalam lingkup kepresidenan di Amerika Serikat.

Lelaki ini juga masih sangat populer, dan tentu memiliki waktu yang panjang untuk melanjutkan hidupnya, meski tak lagi menjadi Presiden AS. 

Ya, Barack Obama. Meski sudah delapan tahun menduduki jabatan tertinggi di pemerintahan AS, tentu masih banyak pekerjaan yang belum dia rampungkan. 

Kini, waktu yang tersisa hanya sekitar enam bulan, sebelum dia harus meletakkan jabatannya itu. Lantas apa yang akan dilakukan Obama ke depan?

Obama sendiri telah mengisyaratkan rencananya setelah lepas dari jabatan Presiden dan mencatat sejarah di AS sebagai Presiden kulit hitam pertama.

Penegakan hukum bagi pelaku kriminal. soal imigrasi, hubungan rasialis, pengendalian senjata api, hingga isu nuklir muncul dalam agenda Obama usai menjabat sebagai Presiden.

"Saya akan kembali melakukan tugas-tugas tersebut, seperti yang telah saya lakukan sebelumnya," ungkap Obama tahun lalu.

"Saya akan mencoba mencari jalan untuk tetap bisa menolong banyak orang," sambungnya lagi.

"Menolong anak-anak muda memeroleh pendidikan, dan lalu pekerjaan, atau membawa pekerjaan ke lingkungan tempat tinggal di wilayah di mana lapangan kerja terlihat minim. Pekerjaan seperti itulah yang sungguh saya inginkan," paparnya. 

Di sisi lain, meninggalkan Gedung Putih justru memungkinkan pria kelahiran 4 Agustus 1961 ini bisa fokus dalam hal-hal yang menjadi perhatiannya tersebut. 

"Hal paling besar dari menjadi seorang mantan Presiden adalah ketika anda melepaskan kekuasaan adalah ketika anda bisa menjaga kewibawaan lembaga," kata Mark Updegrove seperti dirilis laman USA Today.

Mark Updegrove adalah Direktur the Lyndon Baines Johnson Presidential Library dan penulis "Second Acts: Presidential Lives and Legacies After the White House".

"Satu hal lagi, anda tak perlu lagi memberikan respons terhadap semua hal yang sampai ke meja kerja anda. Anda memiliki waktu untuk agenda sendiri," sambung Updegrove.

Updegrove lantas berharap. Obama bisa menjadi seorang mantan Presiden yang menjadi aktivis macam Jimmy Carter ataupun Bill Clinton.

Tidak semua mantan presiden "bekerja kembali"
Setelah meletakkan jabatannya, George Washington kembali ke Mount Vernon. Hal itu terjadi setelah pesta perpisahan, di mana dia mengungkapkan keinginan untuk kembali menikmati posisi sebagai warga negara biasa.

Gerald Ford memilih bermain golf. George W. Bush mengambil waktunya untuk melukis.

Ronald Reagan, yang adalah Presiden tertua dengan usia 77 tahun ketika meninggalkan Gedung Putih, menghilang dari publik, setelah dirundung penyakit alzheimer.

"Tidak ada yang lebih menyedihkan dalam hidup selain menjadi mantan presiden," ungkap Presiden John Quincy Adams, yang mengabdi di kongres AS selama 17 tahun setelah meninggalkan Gedung Putih. 

Namun Obama relatif muda. Dia akan berulang tahun ke 55 awal bulan depan. Selain itu, kualitas yang dimilikinya memungkinkan dia melakukan banyak hal.

Dia dikenal sebagai penulis andal sejak sebelum menjadi Presiden. Sebagai Presiden kulit hitam pertama, Obama menguasai satu-satunya "slot" dalam sejarah AS. 

Selain itu, dia pun adalah Presiden AS pertama dalam hampir seabad terakhir yang berencana tetap tinggal di Washington setelah keluar dari Gedung Putih.

Baca: Demi Si Bungsu, Presiden Obama Belum Bisa Tinggalkan Washington

Kondisi-kondisi tersebut dipresiksi akan tetap menempatkan dia sebagai "headline" meskipun sudah tak menjadi Presiden. 

Mantan presiden adalah pekerjaan
Di tahun 1958, Kongres AS meloloskan sebuah undang-undang tentang mantan presiden yang memungkinkan mereka mempertahankan kewibawaan lembaga.

Caranya adalah dengan mendorong mantan Presiden tak melakukan pekerja lain. Untuk itu, mantan presiden akan mendapat bayaran 205.700 dollar AS setahun, untuk tunjangan hidup.

Selain itu, mereka pun mendapatkan perlindungan kesehatan dan tetap menerima pengawalan secret service.

Undang-undang pun menetapkan mantan presiden akan mendapatkan sebuah kantor, staf, dan pemenuhan kebutuhan belanja untuk hidup.

Contohnya, Mantan President George W. Bush, yang menerima tunjangan hampir 1,1 juta dolar AS di tahun 2015. Angka tersebut berdasarkan data biro administrasi umum Pemerintah AS.

Kongres sempat menelorkan RUU terkait upaya untuk memangkas pengeluaran macam itu. Namun, Obama menggunakan "veto" nya atas RUU itu pekan lalu. 

Kemudian, para mantan presiden pun masih mendapatkan informasi terbaru mengenai kondisi dan kebijakan keamanan negara yang konfidensial.

Mantan Presiden pun bisa dipanggil untuk menjadi penasihat bagi penggantinya. 

Tentang poin terakhir itu, Calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dalam sebuah siaran televisi CBS's 60 Minutes, Minggu kemarin, mengaku merencanakan konsultasi reguler dengan Obama, jika dia terpilih menjadi Kepala Negara.

"Anda tahu bahwa saya 'meletakkan' dia (Obama) dalam jabatan ini. Saya akan angkat telepon, menghubungi dia, dan meminta saran serta nasihatnya," kata Hillary.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com