Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Teror Truk Maut Sudah Rencanakan Aksinya dan Tak Bekerja Sendiri

Kompas.com - 22/07/2016, 05:57 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Jaksa yang memimpin penyelidikan teror truk di Nice, Perancis Francois Molins, Kamis (21/7/2016), mengatakan pelaku serangan, Mohamed Lahouaiej Bouhlel sudah lama merencanakan aksinya itu.

Molins menambahkan, Bouhlel tidak bekerja sendiri melainkan dibantu lima tersangka lainnya yang kini sudah ditahan kepolisian.

Berikut beberapa hal terkait pelaku penyerangan di Nice dan para tersangka lainnya.

Bouhlel, si pelaku

Bouhlel (31) adalah pria Tunisia yang tinggal di Perancis sejak 2005. Molins mengatakan, berdasarkan foto-foto di telepon genggamnya, Bouhlel diduga kuat merencanakan aksinya sejak tahun lalu.

Dalam penyelidikan awal terungkap Boulel sudah cukup lama teradikalisasi oleh kelompok Islam radikal.

Namun dalam sejumlah saksi yang diperiksa mengatakan Bouhlel, bapak tiga anak itu, bukan seorang Muslim yang taat dan banyak melakukan tindakan yang dilarang agama misalnya minum-minuman keras, mengonsumsi narkoba dan seks di luar nikah.

Sejauh ini polisi belum menemukan kaitan antara Bouhlel dan ISIS meski kelompok tersebut mengklaim aksi Bouhlel dan menyebutnya sebagai seorang prajurit.

Keluarga dan teman-temannya menggambarkan Bouhlel sebagai sosok yang suka kekerasan dan kemungkinan mengidap kelainan jiwa.

Di hari penyerangan, Bouhlel menyewa sebuah truk yang digunakan untuk melakukan aksinya setelah mempelajari situasi beberapa hari sebelumnya.

Meski Bouhlel tewas ditembak polisi di lokasi kejadian, beberapa tersangka yang membantu dia dapat dilacak melalui telepon genggamnya.

Ramzi A

Pria ini diketahui memiliki catatan kriminal yaitu perampokan dan penyalahgunaan obat terlarang.

Ramzi A, warga Perancis keturunan Tunisia ini adalah satu-satunya yang "dikenal" polisi sebelum serangan terjadi.

Pria kelahiran Nice ini menerima dua pesan pendek dari Bouhlel beberapa menit sebelum serangan terjadi.

Dalam salah satu pesan pendek itu, Bouhlel mengucapkan terima kasih kepada Ramzi karena telah memberi sepucuk pistol semalam sebelum dia beraksi.

Dalam pesan pendek itu, Bouhlel juga menyebut lima jenis senjata lainnya.

Dalam sebuah penggerebekan Rabu (19/7/2016), polisi menemukan sepucuk senapan serbu AK-47 dan sekantung amunisi di loteng salah satu rekan Ramzi, tetapi tujuan senjata dan amunisi itu belum jelas.

Polisi juga menemukan uang tunai lebih dari 2.500 euro dan 200 gram kokain di kediaman Ramzi A.

Artan H dan istrinya

Kepada polisi Ramzi A mengklaim pistol yang dia berikan kepada Bouhlel diperoleh dari Artan, seorang pria Albania berusia 38 tahun.

Pria Albania itu bersama istrinya, Enkeledza Z, yang memegang paspor Perancis dan Albania, ditahan pada Minggu (17/7/2016).

Chokri C

Pada 4 April lalu, Chokri C, pria Tunisia berusia 37 tahun, mengirimkan pesan Facebook kepada Bouhlel.

"Isi truk itu dengan besi 2.000 ton, lepaskan rem kawanku dan saya akan menyaksikan," demikian isi pesan Chokri kepada Bouhlel.

Kamera CCTV memperlihatkan Chokri, yang tak memiliki catatan kriminal di kepolisian Perancis, berada di dalam truk bersama Bouhlel melintas di Promenade des Anglais sebelum serangan terjadi.

Polisi semakin yakin dengan keterlibatan Chokri setelah sidik jarinya ditemukan di salah satu pintu truk itu.

Mohamed Oualid W

Jaksa Molins mengatakan Bouhlel dan Mohamed Oualid W (40), warga Perancis keturunan Tunisia, menjalin hubungan telepon hingga 1.278 kali antara Juli 2015 hingga Juli 2016.

Penyidik juga menemukan sebuah pesan singkat di telepon Bouhlel yang berasal dari Oualid pada 10 Januari 2015, sekitar satu tahun setelah serangan Charlie Hebdo di Paris.

Saat itu, serangan  yang menewaskan 12 orang tersebut memicu tagar #JeSuisCharlie atau "I am Charlie" sebagai bentuk dukungan terhadap para korban tewas.

"Saya bukan Charlie...saya bahagia mereka membawa para prajurit Tuhan untuk menyelesaikan pekerjaan," demikian isi pesan Oualid kepada Bouhlel kala itu.

Dalam telepon genggam Bouhlel, polisi juga menemukan foto Oualid yang diambil Bouhlel saat pria itu ada di dalam truk yang digunakan untuk melakukan serangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com