Serangan oleh Remaja Imigran Afganistan di Kereta Jerman Bermotif Radikal

WUERZBURG, KOMPAS.com -  Otoritas Jerman, Selasa (19/2016), menduga kuat ada motif radikal dalam serangan oleh satu remaja imigran di sebuah kereta, Senin (18/7/2016) malam.

Remaja pengungsi Afganistan berusia 17 tahun itu pada Senin malam menyerang para penumpang kereta api di kota Wuerzburg, Jerman selatan, dengan menggunakan kapak dan pisau.

Dalam insiden tersebut, 10 orang terluka dan empat di antaranya dalam kondisi cukup serius, yakni anggota satu keluarga turis asal Hongkong, seperti dilaporkan AFP, Selasa (19/7/2016)

Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Bavaria, Joachim Herrmann, mengatakan,  remaja imigran itu pun ditembak mati oleh polisi saat dia hendak melarikan diri.

Herrmann berharap, para korban bisa kembali lekas pulih dan kembali menjadi stabil.

Menurut Herrmann, penyerang telah tiba di Jerman sebagai pengungsi anak tanpa pendamping atau datang sendiri dari negara asalnya.

Sebuah bendera kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah, yang dilukis dengan tangan, ditemukan di antara barang-barang milik remaja pengungsi Afganistan tersebut.

Remaja pengungsi tersebut telah tinggal bersama dengan keluarga angkatnya di  kota Ochsenfurt yang tak jauh dari lokasi penyerangan, di Jerman selatan.

"Hal ini sangat mungkin bahwa ini adalah serangan dari kelompok Islamis,” kata kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Bavaria.

Pihak kementerian juga menambahkan, remaja pengungsi tersebut ketika akan menyerang telah menyebut “Allah Yang Mahabesar” dalam bahasa Arab.

Menurut Herrmann, penyelidikan yang intensif sedang berlangsung. Tampaknya remaja tersebut juga telah bertindak sendirian.

Serangan terjadi Senin (18/7/2016) malam, sekitar pukul 21.15 di dalam kereta api regional yang melaju dari Treuchlingen ke Wuerzburg, Bavaria.

"Tak lama setelah tiba di Wuerzburg, seorang pria menyerang dengan menggunakan kapak dan pisau," ujar juru bicara kepolisian setempat.

Bukan kali ini saja sebuah serangan terjadi di atas kereta api regional di Jerman.

Pada Mei lalu seorang pria (27) yang mengalami gangguan mental melakukan serangan dengan pisau di wilayah selatan Jerman, menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya.