Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Tahun Mengajar di Kebun Sawit di Sabah, Guru-guru Ini Pulang Tanpa Kepastian

Kompas.com - 21/06/2016, 18:59 WIB

Karena sampai saat ini belum ada kejelasan mengenai pekerjaan setelah tiba di Indonesia, Yunita telah melayangkan surat lamaran ke berbagai sekolah dan kantor swasta mencari lowongan kerja baru.

“Saya memang gembira selesai bertugas di Sabah dan pulang ke kampung, apalagi menjelang hari raya Idul Fitri ini,” kata Yunita.

Tak da kepastian

“Namun, sebulan terakhir ini saya sedih karena belum ada satupun lamaran pekerjaan saya yang ditanggapi”, kata Yunita dengan pandangan mata menerawang.

Kenyataan yang dialami Yunita dan teman-temannya merupakan situasi yang menghantui setiap guru atau pendidik non-pegawai negeri sipil (PNS).

Keadaan ini tentu berbeda dengan guru PNS yang setelah masa penugasannya, mereka akan kembali untuk bekerja ke sekolah asalnya di Indonesia.

Sabah merupakan negara bagian terbesar ke dua di Malaysia, yang memiliki perkebunan sawit dengan total luasnya sekitar 72.631 km persegi, dan dihuni oleh sekitar 3,5 juta orang.

Saat ini terdapat sekitar 500.000 WNI/TKI berkerja di kebun kelapa sawit dan terdapat 50.000 orang merupakan anak-anak usia sekolah.

Pemeritah Indonesia melalui KJRI Kinabalu telah memberikan pelayanan pendidikan kepada sebanyak 23.780 anak ke Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) dan 212 pusat kegiatan belajar yang tersebar di seluruh Sabah.

Pemerintah Indonesia juga telah mengirimkan 314 guru untuk mengajar di seluruh sekolah, termasuk yang saat ini berpamit pulang ke Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com