Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Aktivis Vietnam Dicegah untuk Bertemu Obama

Kompas.com - 24/05/2016, 17:31 WIB

HANOI, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, sejumlah anggota masyarakat Vietnam dicegah menemui-nya pada Selasa (24/5/2016).

Meskipun terjadi usaha besar dari Vietnam untuk kebebasan berbicara, Washington khawatir akan pembatasan dalam kebebasan berpolitik.

Seorang pengacara, Ha Huy Son, yang telah membela beberapa pembangkang di pengadilan, mengatakan,  ia telah diundang untuk bertemu Obama di Kedutaan Besar AS di Hanoi, Selasa.

Namun, Huy Son mengaku, sejumlah aparat telah menghalanginya.

"Petugas keamanan telah menjaga rumah saya selama dua hari terakhir," katanya. "Sekarang mereka membiarkan saya keluar tapi mereka melarang saya pergi ke Kedubes AS," katanya.

"Mereka bilang saya  bisa pergi ke tempat lain tetapi tidak ke Kedubes AS. Dan mereka masih mengikuti dan mengawasi saya," tambahnya.

Dua aktivis mengatakan bahwa seorang cendekia, Nguyen Quang A, telah dibawa pergi oleh sekelompok orang tidak dikenal sebelum mengadakan pertemuan dengan Obama.

Obama dijadwalkan menunjukkan ikatan lebih kuat dengan Vietnam pada hari kedua kunjungannya, setelah mencabut embargo senjara atas negara komunis itu.

Embargo senjata menjadi halangan utama terakhir kedua negara itu, yang bekerjasama atas kekhawatiran akan meningkatnya aktivitas militer China.

Pencabutan sisa Perang Vietnam itu memberikan tanda kekhawatiran AS terkait aktivitas China membangun pulau-pulau buatan di Laut China Selatan.

Selain itu China juga telah mendirikan radar dan pengerahan pelontar peluru kendali mutakhir di wilayah itu, yang mengalahkan kekhawatiran akan catatan hak asasi manusia Vietnam.

Washington selama bertahun-tahun mengatakan, pencabutan larangan memerlukan langkah nyata Vietnam dalam mengizinkan kebebasan bersuara, dukungan dan kebebasan berkumpul serta membebaskan sejumlah tahanan politik.

Namun, pada Selasa, Obama justru menemui masalah yang sama. Sekitar enam aktivis telah dihalang oleh aparat untuk menemui Obama. Rumah mereka dikawal ketat dan aparat mencegat melarang mereka bertemua Obama.

Obama sendiri juga mengungkapkan keprihatinannya itu. Ia mengatakan, terdapat "sejumlah wilayah kekhawatiran yang signifikan" terkait kebebasan berpolitik.

Presiden AS itu juga memuji bahwa banyak warga Vietnam yang "berkeinginan untuk didengarkan suaranya".

Belum ada informasi pasti dari kementerian luar negeri Vietnam terkait masalah yang dihadapi para aktivis bahwa mereka dihalangi untuk bertemu Obama.

Dalam jumpa pers bersama pada Senin (23/5/2016) dengan lawan dari Vietnam-nya, Tran Dai Quang, Obama mengatakan telah terjadi sebuah peningkatan "sedikit" hak asasi manusia.

Keputusan untuk mengakhiri embargo senjata itu adalah tentang perubahan ikatan yang dinamis dan bukan karena faktor China.

Tabloid Global Times dari China, yang dikelola People’s Daily, saluran berta resmi Partai Komunis China, mengatakan,  hal tersebut adalah kebohongan.

AS ingin meringankan baku hak asasi manusia demi tujuan melampaui China.

Gedung Putih "mengambil keuntungan dari Vietnam untuk membuat lebih banyak masalah di Laut China Selatan," kata tabloid itu.

Mai Khoi, penyanyi asal Vietnam, adalah salah satu dari yang menemui Obama dan dia mengunggah foto di Facebook-nya, yang menunjukkan sejumlah orang dalamm pertemuan itu.

Obama dikerumuni pegiat saat pertemuan. Mereka mendengarkannya saat dia berbicara di akhir pertemuan.

Sejumlah pegiat menyampaikan kekecewaannya bahwa Obama kemungkinan dapat memberikan pengaruh kepada kepemimpinan komunis.

Dalam pernyataan pada Senin malam, Ketua Partai Komunis Vietnam, Nguyn Phu Trong, berkomentar terkait betapa pentingnya untuk membangun hubungan kerja sama denga AS "tanpa mengganggu urusan internal satu sama lain".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com