KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Dr Mahathir Mohamad, mengundurkan diri dari partai berkuasa UMNO.
Langkah ini diambil Mahathir sebagai protes terhadap apa yang dia sebut sebagai dukungan partai terhadap korupsi.
"Saya ingin menginggalkan UMNO karena partai ini bukan lagi UMNO (yang saya kenal)," ujar Mahathir, perdana menteri Malaysia 1981-2003.
Mahathir mengatakan, dirinya tidak bisa dihubungkan dengan partai yang mendukung tindakan perdana menteri saat ini, Najib Razak, yang diduga terlibat skandal keuangan berjumlah jumbo.
"Partai ini sekarang menjadi partai yang mendedikasikan diri untuk melindungi Najib," tambah Mahathir.
Pada Januari, Najib dinyatakan tidak terlibat korupsi setelah sejumlah pejabat mengatakan dana sekitar 700 juta dollar AS atau sekitar Rp 9,3 triliun, yang ada di rekening pribadinya adalah hadiah dari keluarga kerajaan Arab Saudi.
Pada awal Februari, mantan perdana menteri Malaysia tersebut diselidiki karena dituduh memfitnah Jaksa Agung karena kritiknya terkait dakwaan korupsi atas Perdana Menteri Najib Razak.
Dalam tulisan di blognya pada 5 Februari, Mahathir menyebut penunjukan Jaksa Agung Mohamed Apandi Ali berlangsung secara tidak tepat.
Dia menambahkan, Apandi tidak punya kredibilitas setelah memutuskan PM Najib Razak bersih dari dakwaan kriminal ataupun korupsi terkait dengan dana di rekening pribadinya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.