Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Sebut Penyelidikan Inggris sebagai Provokasi

Kompas.com - 22/01/2016, 07:57 WIB
KOMPAS.com - Rusia menyebut terjadi provokasi kasar oleh sebuah penyelidikan di Inggris yang mengatakan Presiden Vladimir Putin mungkin menyetujui pembunuhan mantan mata-mata Rusia di London.

Dalam laporan terkait kematian Alexander Litvinenko, para penyelidik mengemukakan sejumlah alasan mengapa mereka menyimpulkan "ada kemungkinan elemen-elemen negara ingin membunuhnya".

Litvinenko meninggalkan Rusia dan sedang bekerja sama dengan dinas intelijen Inggris ketika diracun dengan polonium tahun 2006 lalu di London.

Duta besar Rusia untuk Inggris, Alexander Yakovenko, mengatakan Moskwa tidak akan pernah menerima temuan dari sebuah penyelidikan yang berlangsung tertutup.

"Kami mempertimbangkan kasus Litvinenko, dan caranya diungkapkan, merupakan provokasi dari pihak berwenang Inggris."

"Yang kedua kami tidak pernah menerima sesuatu yang diambil secara rahasia dan didasarkan pada bukti-bukti yang tidak diuji di pengadilan terbuka," tambah Yakovenko.

Sementara juru bicara Putin mengatakan hal tersebut bisa makin memperburuk hubungan antara Rusia dan Inggris.

Inggris menuduh Rusia melanggar undang-undang internasional sebagai tanggapan atas pembunuhan Litvinenko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com