Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Darurat di Pinggir Los Angeles akibat Kebocoran Gas

Kompas.com - 07/01/2016, 11:12 WIB
KOMPAS.com — Gubernur Negara Bagian California, AS, Jerry Brown, mengumumkan keadaan darurat di daerah pinggiran kota Los Angeles akibat kebocoran gas metana dari tempat penyimpanan bawah tanah.

Brown juga memerintahkan agar semua tindakan yang patut dan layak segera dilaksanakan demi menghentikan kebocoran gas.

Sejauh ini, lebih dari 2.000 keluarga pindah dari rumah mereka di Porter Ranch, pinggiran Los Angeles, sejak kebocoran gas terjadi pada Oktober lalu. Tempat penyimpanan itu sendiri berada di area berbukit yang berjarak lebih dari satu kilometer dari kawasan permukiman.

“Istilahnya ini adalah bencana lingkungan dan kesehatan masyarakat. Yang kami tahu ialah kebocoran ini setara dengan pembakaran 2,6 miliar liter bensin atau sama dengan polusi yang disebabkan 4,5 juta kendaraan setiap hari. Ini tragis,” kata Tim O'Connor, pengacara dari lembaga Environmental Defense Fund.

Dampak kesehatan kebocoran gas metana ini telah dirasakan warga Porter Ranch. Mereka mengeluh mual, pusing, dan gejala-gejala lain.

Namun, Southern California Gas Company (SoCal Gas) selaku pemilik tempat penyimpanan gas metana mengklaim bahwa "para ilmuwan sepakat gas alam tidak beracun dan baunya tidak berbahaya sesaat setelah terlepas ke udara".

Para pejabat dinas kesehatan di wilayah itu mengatakan, efek jangka panjang kebocoran gas tidak diketahui.

Sebagaimana dilaporkan CBS News, dari 6.500 keluarga yang meminta dipindahkan, hanya 2.200 yang diungsikan.

“Ada anak-anak yang pergi ke sekolah di luar kawasan tempat tinggal mereka, keluarga-keluarga yang tinggal di hotel. Semakin lama ini terjadi, kondisinya semakin stres,” kata Paula Cracium, Ketua Dewan Warga Porter Ranch.

Biang kebocoran ini diyakini terletak pada pipa yang pecah sepanjang 152,4 meter. Namun, tidak diketahui penyebab kerusakan pipa.

Socal Gas, seperti dilaporkan surat kabar Los Angeles Times, telah berupaya menambal kebocoran sebanyak sedikitnya delapan kali, tetapi selalu tidak berhasil.

Perusahaan itu akan mencoba metode lain, tetapi upaya itu diperkirakan tidak akan rampung sampai Februari atau Maret mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com