AS telah sepakat untuk mempercepat proses pembagian informasi intelijen militer dengan Perancis demi mencoba untuk mencegah serangan seperti itu, kata Obama dalam konferensi pers setelah sebuah pertemuan puncak di Turki.
"Tidak ada penyebutan spesifik tentang serangan (Paris) ini," kata Obama setelah pertemuan para pemimpin Kelompok G-20 di resor Antalya di Laut Tengah.
Obama mengatakan, Amerika Serikat bekerja sama erat dengan Perancis dalam penyelidikan dan perburuan para tersangka serangan itu.
"Perancis sudah menjadi mitra anti-terorisme yang kuat dan hari ini kami mengumumkan sebuah kesepakatan baru. Kami merampingkan proses dimana kami berbagi data intelijen dan informasi operasional militer dengan Perancis"
Perjanjian tersebut akan memungkinkan personel AS menyampaikan informasi ancaman termasuk dari kaum militan ISIS kepada Perancis "lebih cepat dan lebih sering", tambah Obama.
"Kita perlu melakukan segala yang kita bisa untuk melindungi diri dari semakin banyak serangan dan melindungi warga negara kita."
Obama juga memuji "kemajuan sederhana" dalam upaya diplomatik untuk menemukan solusi bagi konflik Suriah, setelah pembicaraan tingkat tinggi antara negara-negara besar dunia termasuk Rusia di Wina.
"Kami mulai melihat beberapa kemajuan sederhana di front diplomatik, yang adalah penting," kata Obama kepada wartawan.
"Pembicaraan Wina menandai untuk pertama kalinya bahwa semua negara kunci datang bersama-sama ... dan mencapai pemahaman yang sama."
Pembicaraan Wina telah memperlihatkan negara-negara besar dunia menemukan landasan bersama tentang perlunya gencatan senjata dalam pembicaraan damai Suriah, yang ditengahi PBB dan sebuah transisi politik.
"Ini jelas sebuah tujuan ambisius. Harapan untuk diplomasi di Suriah telah pupus sebelumnya," kata Obama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.