Dalam posting-an video di laman Facebook kelompok ini, Burgess mengatakan telah menyerahkan posisi pemimpin UPF kepada Blair Cottell.
"Ini karena media. Saya mundur bukan karena ancaman kematian dari orang Islam, meskipun saya menerima banyak ancaman seperti itu," katanya.
"Ini karena patriot bodoh di luar sana," kata Burgess.
Burgess menuduh seorang rekannya telah membuat video yang mengolok-olok dirinya dan seorang anggota UPF lainnya.
Video itu, kata Burgess lagi, kemudian disebarkan oleh anggota UPF untuk ditertawai.
Saat menyampaikan pernyataan mundur ini, Burgess menyebutkan segala pengorbanan yang telah dia berikan untuk kelompok UPF.
"Saya kehilangan pekerjaan karena keterlibatan saya dalam gerakan ini," katanya.
"Saya hampir kehilangan kendaraan saya karena terlibat dalam gerakan ini," tambahnya.
"Saya hampir dipenjara gara-gara gerakan ini," ucapnya lagi.
Burgess mendirikan UPF setelah keluar dari kelompok anti-Islam lainnya bernama Reclaim Australia, awal 2015.
Menurut dia, kelompok Reclaim Australia telah ditunggangi oleh pihak tertentu.
"Kami merupakan kelompok nasionalis yang lebih keras dibandingkan kelompok lainnya, yang meskipun anti-Islam, tetapi lebih demokratik," katanya.
"Yang jadi masalah dengan kelompok anti-Islam demokratik itu, tanpa disadari, mereka bisa dilemahkan dan dilumpuhkan," kata Burgess, yang masih sempat memimpin demo anti-pembangunan masjid di Bendigo, sekitar dua jam dari Melbourne, pekan lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.