Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Pembangunan Masjid di Australia Dibubarkan Ratusan Orang

Kompas.com - 18/09/2015, 04:33 WIB

Mengecewakan

Sementara itu anggota Parlemen Negara Bagian Victoria dari daerah pemilihan Bendigo Timur, Jacinta Allan mengaku sangat kecewa dengan pembubaran rapat pemerintah kota itu.

"Jika orang mengangung-agungkan demokrasi dan kebebasan berbicara, lalu membubarkan paksa rapat pemerintah yang dipilih secara demokratis, maka hal itu tidak menguntungkan sama sekali," katanya kepada ABC.

Bulan lalu, pusat Kota Bendigo juga terpaksa ditutup akibat kedatangan ratusan pendukung kelompok Islam bernama United Patriots Front (UPF).

Menurut Jacinta Allan, "Kelompok ini memilih datang ke Bendigo dan mencoba membuat keributan".

"Saya minta kelompok ini, yang berasal dari luar Bendigo, untuk tidak mengganggu dan sebaiknya menjalankan taktik dan perilaku mereka untuk diri mereka sendiri," tegasnya.

Namun Wali Kota Cox menjelaskan, dalam aksi yang terjadi Rabu malam itu, kebanyakan yang hadir adalah penduduk setempat di Bendigo.

Di puncak keributan itu, Julie Hoskin tampak menduduki di kursi wali kota dan berteriak-teriak "Julie for Mayor" yang mungkin menunjukkan keinginannya menjadi wali kota.

Komunitas muslim

Sebelumnya, Heri Febriyanto, juru bicara Asosiasi Muslim Bendigo, mengatakan pihak yang keberatan dengan kehadiran masjid mengajukan banding soal keputusan VCAT.

Heri yang berasal dari Indonesia dan sudah menetap di Australia sejak tahun 1998 mengatakan, sebenarnya masjid ini dibangun karena kebutuhan dari komunitas Muslim di Bendingo.

"Ada sekitar lebih dari 200 orang Muslim di Bendigo, biasanya kami menggunakan fasilitas kampus La Trobe," kata Heri yang juga aktif di sejumlah organisasi multikultur.

"Kemudian kami merasa ingin punya tempat sendiri, yang juga bisa digunakan jika ada acara-acara khusus, seperti misalnya saat bulan puasa atau Idul Fitri," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com