Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganya Dieksekusi, Brasil Tinjau Hubungan dengan Indonesia

Kompas.com - 29/04/2015, 10:47 WIB

BRASILIA, KOMPAS.com — Pemerintah Brasil tengah mempertimbangkan hubungan dengan Indonesia menyusul eksekusi terhadap warganya, Rodrigo Gularte, di Nusakambangan, Jawa Tengah, Rabu (29/4/2015) dini hari.

Rodrigo Gularte ialah warga kedua yang dieksekusi setelah Marco Archer Cardoso Moreira pada Januari lalu.

Pernyataan resmi yang dikemukakan sesaat setelah eksekusi itu menyebutkan bahwa Indonesia "tidak sensitif dengan permohonan kemanusiaan yang diajukan Presiden Dilma Rousseff".

Sebelumnya, Rousseff memohon kepada Presiden Joko Widodo untuk mengampuni Gularte karena yang bersangkutan mengidap gangguan jiwa.

Namun, karena Indonesia berkeras mengeksekusi Gularte, Rousseff mengatakan hal itu "menandai peristiwa serius dalam hubungan antara kedua negara". Demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Brasil.

Kemenlu Brasil mengaku tengah mempertimbangkan hubungan diplomatik negeri itu dengan Indonesia. Setelah menarik duta besarnya dari Jakarta, Pemerintah Brasil mengatakan tidak berencana untuk menempatkan duta besar pengganti.

"Lantaran permohonan kami mendapat balasan yang tidak memuaskan, kami akan mengevaluasi untuk mempertimbangkan sikap apa yang harus kami ambil terhadap Indonesia mulai sekarang," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Brasil Sergio Franca Danese.

Aksi balasan

Rodrigo Gularte ialah warga kedua Brasil yang dieksekusi. Pada Januari lalu, Marco Archer Cardoso Moreira juga dieksekusi karena terbukti menyelundupkan narkoba.

Tindakan Pemerintah Indonesia kemudian dibalas Brasil dengan menarik duta besar dari Jakarta. Lalu, Presiden Rousseff menolak memberi surat kepercayaan kepada Toto Riyanto yang telah ditunjuk Pemerintah Indonesia menjadi duta besar di Brasil.

Pemerintah Indonesia memprotes sikap Brasil yang menunda penyerahan surat kepercayaan dari sang duta besar.

Tak hanya itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan akan mengevaluasi hubungan dagang dengan Brasil. Bahkan, menurut dia, Indonesia bisa mengurangi impor pesawat tempur dari Brasil.

Salah satu produk yang dibeli Pemerintah Indonesia dari Brasil adalah pesawat Super Tucano versi EMB-314/A-29B, yang rencananya dibeli sebanyak 16 unit untuk TNI Angkatan Udara. Sejak 2012 lalu hingga kini, baru sebanyak delapan unit yang tiba di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com