Berjumlah sekitar 110 orang, mereka adalah rombongan pertama warga Indonesia yang berhasil dievakuasi dari Yaman menyusul peperangan yang mengoyak negara itu.
Mereka kebanyakan terdiri anak-anak muda yang berlatar santri dan mahasiswa dari sejumlah pesantren dan perguruan tinggi di Yaman.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang menjemput langsung rombongan WNI di bandara, mengatakan, masih ada sekitar 3 ribu orang warga Indonesia yang berada di Yaman.
"Kita sudah mengevakuasi 792 orang WNI. Itu yang sudah kita berhasil keluarkan dari Yaman. Kira-kira masih ada sekitar 3.000 warga Indonesia (yang berada di Yaman)," kata Menlu Retno Marsudi, seperti dilaporkan wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan dari Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (05/04).
Menurutnya, saat ini ada sekitar 1.500 mahasiswa Indonesia yang tinggal di Kota Tarim, sementara di kota Mukallah ada sekitar 500 mahasiswa Indonesia.
"Tim kita sudah berada di Tarim untuk bicara dengan mahasiswa, dan menghimbau mereka untuk kembali (ke Indonesia)," kata Menlu.
Namun demikian, lanjutnya, timnya belum bisa masuk ke Kota Mukallah karena "situasinya belum memungkinkan."
Ditanya apakah Pemerintah memiliki target evakuasi WNI di Yaman, Retno mengatakan: "Kita tidak mempunyai target. Situasi sangat cair, sangat dinamis. Kita akan menyesuaikan dengan keadaan, tetapi kita sudah planning."
Sempat dipenjara
Setelah tiba di Bandara Sukarno-Hatta, Jakarta, 110 warga Indonesia ini akan diantar ke kota asalnya masing-masing melalui jalur darat dan udara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.