Kapal-kapal angkatan laut dan pasukan penjaga pantai yang menanggapi panggilan darurat pada Kamis menemukan sebuah perahu karet yang terapung di perairan dekat pulau Lampedusa, Italia, dengan 16 mayat dan 76 migran di atasnya. Salah satu dari mereka yang diselamatkan meninggal tak lama setelah misi penyelamatan dilakukan, sehingga jumlah korban tewas menjadi 17 orang.
Italia sangat terpengaruh oleh lonjakan jumlah migran yang berusaha masuk ke Eropa melalui laut dari Afrika. Lebih dari 150.000 orang telah diselamatkan dari perahu reyot tahun ini setelah berangkat dari Libya, bahkan dalam kondisi cuaca buruk.
Angkatan laut negara itu mengatakan, pihaknya telah menyelamatkan 202 migran lagi dari dua kapal lain yang mencoba menyeberang pada Kamis. Angka-angka itu membuyarkan harapan bahwa jumlah migran akan turun sebagai akibat dari penundaan operasi pencarian dan penyelamatan oleh angkatan laut Italia, Mare Nostrum.
Sejumlah pengamat berpendapat bahwa misi itu justru mendorong kaum migran mengambil risiko untuk berangkat ke Eropa dengan kapal-kapal yang selalu penuh sesak dan tidak aman. Misi operasi itu, yang sebagian digantikan Triton, merupakan operasi multinasional yang dijalankan badan pesisir Eropa, Frontex.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.