Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Imigran Afrika Baku Hantam di Calais, 51 Luka

Kompas.com - 05/08/2014, 16:43 WIB
PARIS, KOMPAS.com — Puluhan orang terluka setelah baku hantam antara ratusan imigran Afrika yang ingin menyeberang ke Inggris pecah di kota pelabuhan Calais, Perancis, Selasa (5/8/2014).

Pasukan polisi tambahan terpaksa didatangkan untuk menghentikan baku hantam antara kelompok imigran Eritrea dan Sudan yang mengakibatkan 51 orang luka. Satu orang korban bahkan harus diterbangkan ke rumah sakit karena mengalami luka serius di kepala.

"Perkelahian terjadi setelah makan malam dan menyebar di seluruh kawasan pelabuhan. Lalu, perkelahian berlanjut sepanjang malam," kata kepolisian setempat.

Seorang pekerja pelabuhan Calais memperkirakan, sekitar 300 orang imigran terlibat baku hantam yang terjadi hingga Selasa dini hari itu.

Ini adalah kerusuhan kedua di antara para imigran yang mencari kesempatan untuk menyeberangi Selah Channel menuju Inggris. Semalam sebelumnya, 13 orang terluka dalam perkelahian yang melibatkan 150 orang imigran.

Pemerintah Calais mengatakan, jumlah imigran Afrika di Calais terus bertambah hingga 50 persen dalam beberapa bulan terakhir.

Veronique Devise, dari organisasi amal Secours Catholique, mengatakan, situasi di Calais terus memburuk dan bisa meledak setiap saat. "Para imigran ini sudah putus asa. Tak jarang mereka ingin menumpang truk dan langsung menuju Inggris," kata Veronique.

Berdasarkan data pemerintah, sekitar 7.500 orang imigran, sebagian besar berasal dari Afrika, ditahan sejak awal ini dalam upaya mereka menyeberang menuju Inggris.

Pada Mei lalu, kepolisian Perancis mengusir 550 orang dari kamp-kamp darurat di Calais setelah wabah kudis merebak. Namun, pengusiran itu memicu kecaman dari kelompok-kelompok pejuang HAM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com