Unjuk rasa tersebut digelar kurang dari sebulan menuju 9 November, hari yang ditetapkan oleh para pemimpin Catalonia untuk pemungutan suara atas pemisahan diri wilayah mereka. Sekitar 40.000 orang berunjuk rasa di pusat kota Catalan dengan kawalan polisi.
Dalam kegiatan tersebut, para pengunjuk rasa meneriakkan kata "Mas, undurkan diri!". Hal itu menjadi pukulan kepada Presiden Catalonia, Artur Mas, yang menyebut referendum untuk kemerdekaan tersebut merupakan upaya menentang pemerintah Madrid.
"Saya ingin kebebasan untuk Spanyol dan Catalan," ujar Javier Pardo (23), seperti dikutip dari AFP. "Mereka tidak bisa merenggutnya dari saya," lanjutnya.
Pertemuan yang diinisiasi oleh kelompok organisasi masyarakat Catalan dengan slogan "Spanyol untuk Semua", merupakan rangkaian akhir pertemuan oleh kuasa hukum kedua pihak yang menggugat. Mahkamah Konstitusi Spanyol telah meminta penangguhan referendum, sementara legalitasnya tengah dirundingkan yang prosesnya dapat memakan waktu bertahun-tahun.
Mas dan pemerintah daerah Catalan mengatakan, mereka akan memutuskan pada Rabu (15/10/2014) apakah akan tetap mendorong rencana pemungutan suara meskipun belum ada keputusan mahkamah.
"Apa yang kita inginkan adalah akhir dari perpecahan dan konflik," kata penggagas pertemuan, Ramon Bosch, saat demo di Barcelona.
Menurut Bosch, untuk membuat Catalonia menjadi sebuah bangsa akan membuat 7,5 juta warga Catalonia semakin miskin dan lemah. Bangsa Catalan tersulut oleh referendum kemerdekaan di Skotlandia bulan lalu, yang disahkan oleh pemerintah Inggris. Para pemilih akhirnya menolak kemerdekaan.
Warga di wilayah timur laut Spanyol tersebut sudah sering mengeluhkan kebijakan dari pemerintah Madrid. Mereka mengeluh karena merasa ditipu oleh Madrid terkait pajak mereka yang tidak dapat dimanfaatkan secara mandiri.
Informasi saja, wilayah tersebut telah menyumbang sekitar lima persen dari perekonomian Spanyol secara keseluruhan. Meski begitu, mereka justru disamakan dengan daerah lain lantaran resesi di Spanyol yang terjadi selama beberapa tahun belakangan.
Pun begitu, polling pada 5 Oktober menunjukkan hanya 23 persen warga Catalan mendukung gagasan untuk melanjutkan referendum dan sebanyak 45 persen menginginkan pihak yang berwenang di wilayahnya untuk mematuhinya sesuai dengan perintah Mahkamah Konstitusi.
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy pun ikut turun ke jalan pada hari nasional Spanyol tersebut untuk menekankan bahwa warga Catalan sama seperti warga Spanyol lainnya.
Dalam komentar yang dipublikasikan pada edisi bahasa Catalan di koran El Pais, pimpinan pemerintah konservatif mengatakan siap untuk membangun "jembatan" untuk negosiasinya dengan Catalan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.