KOMPAS.com — Di Asia Tenggara, Indonesia dan Malaysia ternyata paling banyak "menyetor" militan untuk bergabung dengan ISIS. Data teranyar dari lembaga analisis Grup Soufan asal New York, AS, sebagaimana warta laman
Bangkok Post pada Rabu (13/8/2014), menunjukkan, ada 200 militan asal Indonesia yang berangkat ke basis ISIS di Irak. Sementara itu, negeri jiran Malaysia ikut-ikutan "menyumbang" 30 militan. "Mereka bertolak melalui negara ketiga, seperti Mesir dan Turki," kata pernyataan lembaga yang terbiasa memberikan informasi keamanan kepada Pemerintah AS tersebut.
Grup Soufan mencatatkan ihwal Jamaah Islamiyah yang berada di belakang kasus peledakan bom di Bali pada 2002. Kelompok itu diduga kuat acap mengirimkan anggotanya mengikuti pelatihan militer berbau terorisme ke Afganistan. Jamaah Islamiyah, menurut Grup Soufan, berada di Malaysia dan Singapura, selain Indonesia. "Kelompok ekstrem Asia Tenggara ingin belajar dari ISIS yang membuat kekhalifahan di Irak. Ada dugaan, kelompok tersebut ingin membangun kekhalifahan di Asia Tenggara," kata lembaga itu.
Pemimpin Grup Soufan adalah Ali Soufan. Dia menjadi pakar kontraterorisme di Biro Penyelidik Federal (FBI) sebelum membentuk lembaga tersebut.
dok.GP Ansor Sidoarjo Masjid Hibaturrahman, Desa Suwaluh, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dijaga Banser GP Ansor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.