Dalam pemberitaan sejumlah media pada 22 dan 23 Juli 2014 itu disebutkan Letjen Yunus Yosfiah mengatakan adanya penggelembungan 4 juta suara dalam Pilpres 2014 yang dilakukan para peretas asal Korea dan China.
Menanggapi pemberitaan itu, pihak Kedutaan Besar Korea Selatan membantah adanya keterkaitan warga Korea Selatan dalam kasus dugaan peretasan tersebut.
Dalam berita sebelumnya, Ketua Tim Koalisi Merah Putih Perjuangan untuk Kebenaran dan Keadilan Letjen (Purn) Yunus Yosfiah menuding adanya 37 peretas asal Korea dan China yang menggelembungkan suara Pemilu Presiden 2014.
"Sekitar 4 juta suara dimanipulasi," kata Yunus di Jakarta, Selasa (23/7/2014), seperti dikutip Antaranews.com.
Para hacker itu, kata dia, memanipulasi suara golput di beberapa kecamatan di Jateng, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Sulawesi Utara. Kasus itu, tambahnya, dalam penanganan Bareskrim Polri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.