Para pemilih di kawasan Donetsk dan Luhansk, yang penduduknya sekitar 15 persen dari populasi Ukraina, memberikan suara mengenai apakah mereka akan mendukung kemerdekaan.
Namun belum jelas apakah kemerdekaan ini berarti otonomi yang lebih luas di dalam wilayah Ukraina, pembentukan negara merdeka, atau kemungkinan merupakan upaya kawasan yang penduduknya berbahasa Rusia itu untuk bergabung dengan Rusia.
Kiev, Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Eropanya mencela referendum yang disebutnya ilegal itu. Kiev menyatakan pemungutan suara itu tidak akan memiliki konsekuensi hukum bagi keutuhan wilayah Ukraina. Ukraina akan mengadakan pemilihan presiden dalam dua pekan mendatang.
Banyak orang di Ukraina Timur tampaknya mengabaikan referendum hari Minggu itu.
Penjabat Presiden Ukraina Oleksandr Turchynov telah memperingatkan para pendukung pemisahan diri bahwa kemerdekaan itu akan menjadi satu langkah menuju jurang bagi kawasan-kawasan tersebut. Ia mengimbau pemberontak agar mengikuti pembicaraan mengenai otonomi lebih luas di bagian timur Ukraina.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.